Rabu 29 Sep 2021 10:34 WIB

Khofifah: Kasus Harian Covid-19 Jatim Turun 98 Persen

Begitu pun kasus kematian harian Covid-19 di Jatim mengalami penurunan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo (tengah) menyerahkan bantuan sembako kepada pengayuh becak di sela kegiatannya meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang digelar Ikatan Sarjana Nahdlatu Ulama (ISNU) di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU), Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021). Gubernur berharap keterlibatan kampus/perguruan tinggi serta multipihak lain dalam penyelenggaraan vaksinasi  OVID-19 akan mempercepat terbentuknya kekebalan komunal atau
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo (tengah) menyerahkan bantuan sembako kepada pengayuh becak di sela kegiatannya meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang digelar Ikatan Sarjana Nahdlatu Ulama (ISNU) di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU), Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021). Gubernur berharap keterlibatan kampus/perguruan tinggi serta multipihak lain dalam penyelenggaraan vaksinasi OVID-19 akan mempercepat terbentuknya kekebalan komunal atau

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdasarkan data Kemenkes dan RS Online kasus harian Covid-19 periode 15 Juli hingga 27 September 2021 mengalami penurunan dari 8.230 kasus menjadi 92 kasus. Artinya, kata dia, kasus harian Covid-19 Jatim menurun mencapai 98 persen pada periode tersebut. Begitu pun kasus kematian harian mengalami penurunan dari 211 orang menjadi 14 atau turun 93 persen.

"Ini patut kita syukuri bersama dan saya sampaikan terima kasih atas kerja keras dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat di Jatim," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (29/9).

Baca Juga

Khofifah melanjutkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RS rujukan Covid-19 Jatim juga mengalami penurunan dari 81 persen menjadi 6 persen, atau turun sebesar 75 persen. Begitu pun BOR ICU yang menurun dari 78 persen menjadi 11 persen, atau turun 67 persen. BOR RS Lapangan juga mengalami penurunan dari 74 persen menjadi 5 persen atau turun 69 persen.

Menurut Khofifah, terjadinya penurunan BOR yang signifikan ini menjadi kabar baik. Apalagi di Jatim penurunan tak hanya BOR Isolasi, tetapi juga ICU dan RS Lapangan. Meski kasus Covid-19 di Jatim terus melandai, Khofifah mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi,” ujarnya.

Khofifah juga memaparkan jumlah kabupaten/ kota di Jatim yang kondisi Covid-19-nya masuk level 1 berdasarkan asesmen Kemenkes, yang saat ini berjumlah 28 daerah. Asesmen yang dilakukan Kemenkes tersebut dilakukan melalui 6 parameter. Yaitu kasus konfirmasi, rawat inap RS, kematian, testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara masif dan terukur.

Adapun 28 daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kabupaten Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Lumajang, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Banyuwangi.

"Sementara yang level 2 sebanyak 26,32 persen atau 10 kabupaten/ kota di Jatim,” kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement