Rabu 29 Sep 2021 22:52 WIB

UGM Peringkat Satu Versi Mosiur

Mosiur sendiri merupakan lembaga pemeringkatan yang bermarkas di Rusia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
UGM Peringkat Satu Versi Mosiur. Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
UGM Peringkat Satu Versi Mosiur. Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menempati peringkat satu dalam daftar tujuh universitas terbaik di Tanah Air yang dirilis oleh Moscow International University Ranking (Mosiur). Daftar dirilis pada pertengahan September 2021.

Setelah UGM, ada Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Kemudian, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Mosiur sendiri merupakan lembaga pemeringkatan yang bermarkas di Rusia. Dalam daftar perguruan tinggi yang dirilis, disebutkan kalau UGM menempati peringkat kelompok 601-650 dunia dari daftar 2.000 lebih perguruan tinggi yang disurvei.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, menyampaikan rasa syukur atas pengakuan capaian hasil rekognisi yang dilakukan pihak luar terhadap UGM. Sebab, perbaikan kepada kualitas yang dilakukan terus-menerus UGM itu dibuktikan penelitian pihak luar.

"Dengan kualitas yang baik, maka kemanfaatan dan kontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara diharapkan semakin besar," kata Panut, Rabu (29/9).  

Dalam laman www.mosiur.org disebutkan ada tiga indikator kriteria pemeringkatan yang dijadikan tolak ukur penilaian sebuah universitas. Indikator pendidikan 45 persen, penelitian 25 persen, serta universitas dan masyarakat 30 persen.

Bidang pendidikan, rasio anggaran terhadap mahasiswa, rasio mahasiswa dan staf akademik memiliki porsi penilaian paling besar masing-masing 15 persen. Di UGM, rasio anggaran kegiatan mahasiswa bidang riset dan kemahasiswaan ditingkatkan.

Begitupun mahasiswa dengan staf akademik makin diperkecil, dan dana dianggarkan untuk mahasiswa semakin besar. Panut berharap, langkah itu mampu menghasilkan kualitas lulusan yang semakin baik dan relevan dengan kebutuhan terkini zaman.

"Demikian pula rasio mahasiswa per staf makin kecil berarti pelayanan mahasiswa oleh staf makin baik. UGM terus mempertahankan rasio yang baik untuk ini bahkan terus meningkatkannya," ujar Panut.

Mosiur juga menilai jumlah prestasi mahasiswa tingkat internasional dan jumlah presentasi dalam forum ilmiah internasional. Jumlah mahasiswa yang berkiprah dalam kompetisi bergengsi dan menyampaikan hasil riset mereka makin meningkat.

Bidang penelitian, Mosiur memberi porsi penilaian terbesar dalam penghargaan dosen, alumni dan jumlah sitasi publikasi internasional. UGM selama ini miliki berbagai program dan insentif untuk mendorong dosen bersama dengan mahasiswa.

Terutama, untuk melakukan riset-riset berkualitas dan hasilnya dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional bereputasi. UGM juga terus menghasilkan produk-produk hilir dari hasil penelitian untuk menggulirkan perekonomian nasional.

Sedangkan, indikator universitas dan masyarakat, ada beberapa porsi penilaian. Seperti jangkauan web, jumlah pengikut media sosial dan jumlah halaman situs terindeks mesin pencari terkemuka dan kursus daring dari platform global.

Meski begitu, Panut menegaskan, UGM tidak berpuas diri atas hasil tersebut karena peringkat bisa berubah posisi setiap tahunnya. Karenanya, UGM terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan melakukan evaluasi.

"Ranking yang diperoleh untuk setiap perangkingan kami jadikan alat evaluasi untuk bagian-bagian mana yang harus mendapat perhatian lebih banyak. Semboyan UGM adalah Ginong Prati Dina atau perbaikan setiap hari," kata Panut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement