Jumat 01 Oct 2021 12:42 WIB

Kunjungan Wisman Kembali Turun Sepanjang Agustus 2021

Sebanyak 59,5 persen wisatawan mancanegara datang dari Timor Leste.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus raharjo
Wisatawan melakukan susur Sungai Batanghari di Kawasan Percandian Muarajambi, Jambi, Jumat (24/9/2021). Wisata susur Sungai Batanghari yang menjadi cerita tak terpisahkan dari sejarah transportasi masa lalu di Kawasan Percandian Muarajambi tersebut dibuka untuk umum dalam rangka memeriahkan Festival Candi Muarajambi yang akan digelar hingga Sabtu (25/9).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Wisatawan melakukan susur Sungai Batanghari di Kawasan Percandian Muarajambi, Jambi, Jumat (24/9/2021). Wisata susur Sungai Batanghari yang menjadi cerita tak terpisahkan dari sejarah transportasi masa lalu di Kawasan Percandian Muarajambi tersebut dibuka untuk umum dalam rangka memeriahkan Festival Candi Muarajambi yang akan digelar hingga Sabtu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) kembali mengalami penurunan pada Agustus sebesar enam persen menjadi 127,3 ribu kunjungan. Penurunan tersebut merupakan yang ketiga kali sejak Juni lalu.

"Memang ada kendala besar di sektor pariwisata. Jadi ini akan berpengaruh besar pada perekonomian terutama di beberapa daerah yang mengandalkan kunjungan wisman," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (1/10).

Margo menjelaskan, mayoritas atau 71 persen wisman masuk melalui jalur darat. Kemudian sebanyak 28 persen masuk ke Indonesia lewat jalur laut dan hanya satu persen yang melalui transportasi udara.

Berdasarkan kebangsaan, sebanyak 59,5 persen datang dari Timor Leste. Terbesar kedua datang dari Malaysia sebanyak 39,8 persen, kemudian Papua Nugini 1,9 persen dan berbagai negara lainnya 7,3 persen.

Namun, perlu dicatat, wisman masuk ke Indonesia bukan untuk tujuan berwisata, melainkan untuk keperluan pekerjaan maupun bisnis. Adapun secara kumulatif periode Januari-Agustus 2021, total kunjungan wisman mencapai 1,06 juta kunjungan.

"Turunnya cukup tajam 67,17 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Kita memang terhambat masalah pandemi sehingga ada pengurangan cukup signifikan," kata Margo.

Kendati wisman mengalami penurunan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang masih dapat mencatatkan angka kenaikan. TPK pada Agustus mencapai 25,07, naik 2,69 poin dari bulan sebelumnya yang hanya 22,38.

"Kenaikan TPK ini sejalan dengan pelonggaran mobilitas penduduk di bulan September di mana masyarakat sudah mulai melakukan perjalanan dan menggunakan fasilitas hotel," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement