Jumat 01 Oct 2021 22:17 WIB

BPS: Jember Deflasi 0,09 Persen Dipicu Harga Telur Ayam

Harga telur ayam ras di pasar tradisional Jember sempat anjlok.

BPS: Jember Deflasi 0,09 Persen Dipicu Harga Telur Ayam (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
BPS: Jember Deflasi 0,09 Persen Dipicu Harga Telur Ayam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami deflasi sebesar 0,09 persen pada September 2021, yang dipicu turunnya harga telur ayam ras.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di antaranya telur ayam ras, cabai rawit, daging sapi, tomat, dan bawang merah," kata Kasi Distribusi Statistik BPS Jember Candra Bhirawa dalam keterangan pers secara daring di kantor BPS setempat, Jumat (1/10).

Harga telur ayam ras di pasar tradisional Jember sempat anjlok dari Rp21.000 per kilogram menjadi Rp16.000 per kilogram karena pasokan telur yang berlimpah dari sentra daerah penghasil telur di Blitar. Pada September 2021, Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,35 persen, kemudian laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year-on-year Kabupaten Jember di bulan September 2021 masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dan sebesar 1,63 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, lanjut dia, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan empat kelompok pengeluaran stabil. Ia mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24 persen; diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,16 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,52 persen; dan kelompok rekreasi olah raga, dan budaya sebesar 0,01 persen.Pada September 2021, di delapan kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen; diikuti oleh Kota Probolinggo sebesar 0,14 persen; Kota Surabaya sebesar 0,13 persen; Kabupaten Sumenep sebesar 0,11 persen; dan Kota Madiun sebesar 0,10 persen.

Kemudian, Kabupaten Jember dan Kota Kediri masing-masing sebesar 0,09 persen, dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen dan Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement