Ahad 03 Oct 2021 21:19 WIB

Bupati Pastikan Homebase PSS Tetap di Sleman

Kustini meminta penjelasan internal manajemen soal kemarahan suporter.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Pesepak bola PSS Sleman Mario Maslac (tengah) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Arema FC dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021). PSS Sleman tundukan Arema FC dengan skor akhir 2-1.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pesepak bola PSS Sleman Mario Maslac (tengah) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Arema FC dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021). PSS Sleman tundukan Arema FC dengan skor akhir 2-1.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, memanggil manajemen PS Sleman untuk memastikan homebase PSS tetap di Sleman. Kustini meminta kepada Direktur Utama PT PS Sleman, Marco Garcia Paulo, untuk meminta maaf kepada masyarakat Sleman.

Kustini menemui manajemen PS Sleman didampingi Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa dan Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiarta. Sedangkan, dari pihak manajemen PS Sleman yang hadiri pertemuan Hempri Suyatna, Andi Wardana dan Yoni Arseto.

"Sore ini melalui telepon kami minta Pak Marco untuk meminta maaf dan kami minta dilakukan segera, serta saya pastikan homebase PSS tetap di Sleman," kata Kustini usai menemui manajemen PS Sleman di Rumah Dinas Bupati, Jumat (1/10).

Dalam pertemuan, Kustini meminta penjelasan internal manajemen soal kemarahan suporter laskar Super Elja di media sosial dan kerumunan di Omah PS Sleman beberapa waktu lalu. Salah satunya akibat pernyataan Marco yang melukai hati suporter.

Kemudian, dari pihak menajemen menyampaikan kalau itu merupakan pernyataan yang bersifat pribadi dan bukan dari hasil rapat bersama. Setelah kejadian itu, Marco disebut sudah meminta maaf atas dampak dari ucapannya tersebut.

Kustini menilai, pernyataan orang nomor satu PS Sleman itu bukan pernyataan direksi. Hal itu spontan diucapkan karena adanya berbagai tekanan dari suporter terkait rentetan hasil buruk yang diterima PSS pada beberapa laga pembuka di BRI Liga 1.

"Beliau (Marco) cerita kalau memang sedang tertekan. Tapi, tadi saya juga sampaikan agar tetap sabar dan berfikir positif karena semua suporter pasti menginginkan performa yang terbaik di setiap laga," ujar Kustini.

Direktur Operasional PT PS Sleman, Hempri Suyatna menuturkan, hasil buruk yang didapat pada beberapa laga awal salah satunya disebabkan minimnya persiapan tim. Tim baru berkumpul satu pekan menjelang kompetisi dan itu terbilang mepet.

Meski begitu, ia melihat, kondisi seperti itu turut dialami tim-tim besar lain yang belum maksimal pada beberapa laga awal. Untuk beberapa tuntutan suporter, ditambahkan Hempri,  dari pihak manajemen sudah menyiapkan sejumlah langkah.

Hempri menegaskan, langkah tersebut tentu saja akan diambil dengan melihat terlebih dulu hasil pertandingan ke depannya. Sebab, beberapa hari mendatang sudah ada pertandingan sebelum jeda, kemudian dilanjutkan ke seri berikutnya.

"Ini tentu tidak mudah tapi kita sudah membicarakan ini di internal," kata Hempri.

Sebelumnya, Direktur Utama PS Sleman, Marco Garcia Paulo, sempat menyampaikan akan memindahkan homebase PS Sleman. Hal itu diutarakan Marco usai menerima tuntutan dari suporter yang meminta dilakukan perubahan dalam tubuh manajemen.

Tuntutan itu datang tidak lain bermula dari buruknya penampilan PS Sleman pada sesi pertama BRI Liga 1 2021. PS Sleman kini ada di peringkat 15, mengoleksi empat poin sama dengan Persik Kediri dan Barito Putera yang ada di zona merah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement