Kamis 07 Oct 2021 16:12 WIB

Baznas Sleman Inisiasi Vaksinasi Kiai dan Santri

Program ini jadi salah satu ikhtiar membantu pemerintah menanggulangi pandemi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada santri saat vaksinasi massal.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada santri saat vaksinasi massal.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman, DIY, menginisiasi vaksinasi dengan menargetkan kiai-kiai dan santri-santri pondok pesantren. Kegiatan ini merupakan bagian program Kita Jaga Kyai yang digagas Baznas.

Kita Jaga Kyai diluncurkan secara resmi Wakil Presiden RI, Kiai Ma'ruf Amin. Didukung Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan ormas Islam lain.

Banyaknya ulama yang wafat akibat terpapar covid menjadi pendorong Kita Jaga Kyai diluncurkan, yang salah satunya dukungan vaksinasi. Program ini diharap menjadi salah satu ikhtiar membantu pemerintah menanggulangi pandemi covid.

Baznas Sleman memberikan dukungan program dengan menggelar vaksinasi, khususnya di lingkungan pondok pesantren. Kali ini, kegiatan menargetkan 1.000 orang kiai dan santri di Yayasan Pamulangan Jetis, yang diselenggarakan di MTs Pamulangan.

Baznas Sleman sendiri mengalokasikan Rp 1 miliar untuk membantu Pemkab Sleman dalam penanganan pandemi covid. Bantuan bersumber dari zakat, infak, dan sedekah baik pengusaha warga, maupun ASN-ASN Sleman yang dihimpun oleh Baznas Sleman.

"Semoga dengan program ini dapat memberikan kemanfaatan bagi warga Kabupaten Sleman yang membutuhkan," kata Ketua Baznas Sleman, Kriswanto, Kamis (7/10).

Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengapresiasi semua elemen yang telah bahu-membahu mendukung pelaksanaan vaksinasi tersebut. Ia menekankan, tanpa ada dukungan dari banyak elemen masyarakat vaksinasi tidak akan berjalan cepat.

Kustini mengungkapkan, saat ini vaksinasi di Sleman untuk dosis pertama sudah mencapai 76 persen dan dosis kedua 44 persen. Sedangkan, dosis ketiga bagi tenaga kesehatan dan pelayanan umum telah mencapai 90 persen.

"Capaian target vaksinasi sangat berdampak kepada penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Sleman khususnya," ujarnya.

Kustini menambahkan, meski capaian vaksinasi di Sleman terus meningkat sesuai target, upaya-upaya lain masih harus terus dilakukan seperti tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Serta, mematuhi ketentuan-ketentuan dalam PPKM.

Pemkab Sleman telah pula meminta tambahan setidaknya 300 ribu dosis vaksin ke pemerintah pusat. Kustini menekankan, tambahan vaksin itu akan dialokasikan kepada pelajar Sleman jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.

Apalagi, ia mengingatkan, cukup banyak pelajar yang masih berada di luar Sleman karena keterbatasan mobilitas dan menghindari penularan covid. Tapi, belakangan mulai kembali seiring uji-uji coba PTM yang mulai dilaksanakan sejak Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement