Jumat 08 Oct 2021 13:34 WIB

BMKG Gelar Sekolah Lapang Cuaca untuk Nelayan Trenggalek

Sekolah lapang cuaca agar nelayan manfaatkan teknologi maritim untuk menangkap ikan.

Perahu nelayan bersandar di muara sungai Trenggalek
Foto: ANTARA/Seno
Perahu nelayan bersandar di muara sungai Trenggalek

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar sekolah lapang cuaca untuk nelayan di pesisir pantai-pantai di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, dengan harapan mereka bisa memanfaatkan teknologi informasi maritim guna mendapat tangkapan ikan lebih banyak.

"Kalau dulu kan ada ilmu titen, musim-musim tertentu bisa melaut dengan aman. Sekarang ilmu titen ini sudah kacau, karena perubahan iklim," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai memberi sambutan dalam sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN).

Pelatihan melalui sekolah cuaca untuk nelayan sendiri telah berulang kali digelar BMKG ke daerah-daerah pesisir di Jawa maupun luar Jawa. Di Jatim, SLCN sudah pernah digelar di Pantai Popoh Tulungagung, di Pacitan, Jember hingga Banyuwangi.

Kali ini giliran pelatihan dilaksanakan di Trenggalek, dan Kecamatan Munjungan sengaja dipilih karena komunitas nelayan cukup banyak serta lokasinya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Menurut Dwikorita, sekolah cuaca untuk nelayan penting guna membantu nelayan dalam hal kegiatan ikan tangkap di laut. Sebab melalui sistem informasi maritim yang lengkap, modern dan mudah diakses, nelayan bisa mengetahui detail prakiraan perkembangan cuaca yang tentunya juga berpengaruh terhadap gelombang laut, arus hingga posisi keberadaan ikan.

"BMKG telah menyediakan sistem informasi maritim yang lengkap dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Sistem yang dirangkum dalam laman INAWIS BMKG itu berisi berbagai informasi maritim, mulai dari cuaca, gelombang laut, arus hingga posisi keberadaan ikan,"jelasnya.

Dengan begitu, nelayan bisa mengetahui kondisi maritim lebih utuh. Nelayan juga lebih mudah merencanakan kegiatan melaut secara efektif dan aman. Bahkan mampu mendapatkan tangkapan ikan dengan jumlah yang lebih banyak, karena di laman itu juga disiapkan informasi posisi kerumunan ikan.

"Dalam SLCN ini kami melakukan pelatihan untuk memahami cuaca dan gelombang. Ada beberapa teknologi agar dipahami para nelayan, agar mampu merencanakan akan melaut kapan," ujarnya.

Dengan ketrampilan membaca cuaca pada informasi yang disiapkan BMKG, diharapkan angka kecelakaan laut yang dialami para nelayan akan berkurang drastis. Selain juga hasil tangkapan ikan nelayan mengalami peningkatan.

Di Trenggalek, kegiatan SLCN digelar selama dua hari berturut-turut di Kecamatan Munjungan, dengan target nelayan yang dilatih mencapai 100 orang. Para nelayan yang telah mendapatkan pelatihan diharap dapat menularkan ilmunya kepada nelayan lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement