Jumat 15 Oct 2021 11:56 WIB

RAPBD 2022, Surabaya Fokus Penuntasan Pandemi Covid-19

Pemkot Surabaya fokus penuntasan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya
Foto: Humas Pemkot Surabaya
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bersama DPRD Kota Surabaya mulai membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) untuk 2022. Dokumen R-APBD tahun 2022 telah disampaikan Pemkot Surabaya ke DPRD Surabaya, setelah pengesahan KUA PPAS APBD 2022 pada 7 Oktober 2021. DPRD Kota Surabaya juga telah menyampaikan pemandangan umum fraksi atas Raperda Kota Surabaya tentang APBD tahun 2022.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, kekuatan belanja pada 2022 mencapai Rp 10,173 triliun. Sedangkan pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp 9,301 triliun. “Pada saat rapat Badan Musyawarah, pemkot bersama DPRD sudah sepakat untuk mengesahkan APBD tahun 2022 nanti pada tanggal 10 Nopember, tepatnya di Hari Pahlawan,” kata Eri di Surabaya, Jumat (15/10).

Eri menjelaskan, secara garis besar, kebijakan di Kota Surabaya tahun depan berkisar pada dua hal penting, yaitu penuntasan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Terkait penuntasan pandemi Covid-19, salah satu yang disiapkan Pemkot Surabaya adalah mencukupi intensif para tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi.

“Kami juga konsen dalam pemulihan ekonomi, terutama di sektor UMKM, penanganan angkatan kerja yang terus bertambah, dan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Eri.

 

Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa pos belanja yang menjadi perhatian khusus Pemkot Surabaya dan DPRD Kota Surabaya. Salah satunya dalam bidang pendidikan yang anggarannya di atas 20 persen. Menurutnya, anggaran di atas 20 persen itu untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di tingkat SD dan SMP Negeri dan bantuan sekolah-sekolah swasta melalui BOPDA. Termasuk pula pembelian seragam siswa-siswa yang masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Pemkot dan DPRD Surabaya juga sudah sepakat untuk mengalokasikan beasiswa untuk pelajar SMA/SMK yang tidak mampu. Yang mana beasiswa itu untuk membantu SPP dan pembelian seragam,” kata Eri.

Eri meyakini, berkat sinergi dan kolaborasi yang baik antara Pemkot Surabaya dan DPRD Kota Surabaya, APBD ini dapat disahkan tepat waktu pada 10 November 2021. Ia juga yakin, berkat sinergi dan kolaborasi ini, berbagai program yang telah disusun akan berjalan dengan maksimal dan tepat waktu.

“Pemkot dan DPRD juga sudah sepakat bahwa ke depan, kesejahteraan dan kebahagiaan warga Kota Surabaya menjadi fokus utama kami,” kata Eri.

Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengapresiasi Pemkot Surabaya yang mengirim dokumen Rancangan APBD 2022 lebih awal, sehingga pihaknya mempunyai waktu cukup untuk mencermati dan membahas sebelim finalisasi. Adi pun meminta pos-pos pendapatan lebih dioptimalkan dan pos anggaran untuk belanja dipeehatikan lebih cermat, karena menyangkut hajat hidup masyarakat Surabaya.

Adi pun membenarkan, APBD 2022 telah disepakati melalui rapat Badan Musyawarah akan disahkan pada 10 November 2021 bertepatan Hari Pahlawan. Dengan semangat Hari Pahlawan, Adi berharap APBD 2022 bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

"Baik dalam hal mempertahankan ketahanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 maupun memulihkan perekonomian daerah melalui UMKM," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement