Jumat 15 Oct 2021 16:09 WIB

Suporter PSS Sleman Mengadu ke Rumah Bupati

Suporter meminta Bupati turun tangan selesaikan masalah yang menimpa PSS Sleman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Foto: @KustiniKSP
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ratusan suporter PSS Sleman mendatangi Rumah Dinas Bupati Sleman pada Kamis (14/10) malam. Kedatangan mereka ini untuk mengadu kepada Bupati Sleman terkait permasalahan manajemen yang belakangan menimpa Laskar Elang Jawa.

Kekecewaan suporter terhadap manajemen berawal dari hasil minus yang didapatkan PSS Sleman di seri pertama BRI Liga 1. Ditambah, keputusan kontroversial dalam sejumlah laga dan wacana pemindahan homebase yang memicu kritikan suporter.

Baca Juga

Kemarahan semakin memuncak saat manajemen tidak kunjung memberikan jawaban yang memuaskan kepada suporter. Merasa jalan buntu, suporter memilih mengadukan ke Bupati Sleman untuk ikut turun tangan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam pertemuannya dengan Bupati Sleman, suporter meminta Kustini untuk menghubungi pemegang saham PT PSS Sleman sesegera mungkin. Permintaan tersebut diminta agar manajemen segera merealisasikan sejumlah tuntutan suporter.

Suporter PSS Sleman meminta Bupati Sleman mau membantu karena mereka merasa klub sepakbola kecintaan mereka itu tidak seperti dulu. Mereka berharap PSS Sleman jangan sampai menjadi milik satu orang saja, sehingga bisa seenaknya sendiri.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengungkapkan, akan segera mengirim surat kepada pemegang-pemegang saham mayoritas yang ada di PSS Sleman. Ia menuturkan, surat yang dikirim akan meminta penjelasan terkait situasi yang tengah terjadi.

"Segera besok saya akan kirim surat resmi dari Pemkab Sleman ke dua pemegang saham mayoritas," kata Kustini, Jumat (15/10).

Ia mengaku turut kehilangan kalau PSS Sleman belum kembali, karena merupakan bagian dari fans Sleman. PSS Sleman, lanjut Kustini, memiliki makna besar bagi masyarakat dan Kabupaten Sleman, sehingga semua harus bersama saling menjaga.

Selain itu, ia menekankan, PSS Sleman merupakan milik kita bersama, seluruh warga Sleman. Karenanya, Kustini menegaskan, tidak akan melepas PSS Sleman untuk dibawa ke luar Sleman dan sebagai warga Sleman harus tetap mempertahankan.

Kustini meminta suporter untuk bersabar dan mampu menahan diri, sehingga tidak melakukan kegiatan berkerumun. Sebab, ia menekankan, meskipun kasus di Sleman landai, jangan sampai lengah, harus terus hati-hati dan hindari berkerumun.

"Jangan sampai karena kekecewaan kita, justru membuat klaster baru," ujar Kustini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement