Rabu 20 Oct 2021 09:34 WIB

Level PPKM Turun, Surabaya Buka Delapan Taman

Delapan taman tersebut dipilih karena mewakili berbagai wilayah di Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Level PPKM Turun, Surabaya Buka Delapan Taman (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Level PPKM Turun, Surabaya Buka Delapan Taman (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Berdasarkan asesmen Inmendagri nomor 53 tahun 2021, PPKM di Kota Surabaya turun ke level 1. Atas capaian tersebut, Pemkot Surabaya bakal membuka 8 taman di Kota Pahlawan untuk umum mulai Jumat (22/10). Kepala DKRTH Anna Fajriatin mengungkapkan, di Surabaya terdapat 39 taman. Namun yang akan dibuka baru delapan taman.

Delapan taman yang bakal segera dibuka adalah Taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman Prestasi, dan Taman Ekspresi. Anna menegaskan, pembukaan taman bakal dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

"Alhamdulillah 8 taman di Surabaya sudah boleh buka. Sehingga warga nggak perlu jauh-jauh kalau mau ke taman," kata Anna, Rabu (20/10).

Delapan taman tersebut dipilih karena mewakili berbagai wilayah di Surabaya. Mulai Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Surabaya Barat, dan Surabaya Timur. Adapun untuk Taman Bungkul, kata Anna, belum akan dibuka meski banyak yang meminta untuk segera dibuka. Anna menjelaskan, pbukaan taman akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 06.00-12.00 WIB, dan sesi kedua pukul 12.30-17.00 WIB.

"Pengunjung dibatasi masuknya maksimal 30 menit. Kalau di dalam taman lebih dari 30 menit diminta keluar dan ganti pengunjung lain. Supaya nggak berjubel," ujarnya.

Anna memastikan, pengunjung yang masuk juga diwajibkan menggunakan scan QR Code Aplikasi PeduliLindungi. Hal itu untuk memastikan mereka yang masuk ke taman sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Sehingga bisa memberikan rasa aman bagi para pengunjung dan mengurangi risiko munculnya klaster Covid-19 baru.

Anna mengatakan, bila uji coba pembukaan 8 taman ini berjalan sukses, maka seluruh taman akan bisa dibuka pada Senin (25/10). Asesmen yang dilakukan Satgas Covid-19 pun terus dilangsungkan sebagai bemtuk persiapan pembukaan taman-taman lainnya.

"Asesmen satgas meliputi luas taman, jumlah pengunjung 1 sesi, dan pengamanan dari Satgas mandiri. Penglaman tahun kemarin kan kita pakai alat hitung dan stempel. Nah itu akan diterapkan lagi," kata Anna.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, penurunan level PPKM di Surabaya menjadi momentum untuk fokus menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Jika sebelumnya beberapa sektor kegiatan belum diizinkan beroperasi, maka ke depan sudah diperbolehkan. Tentunya dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan ketat.

Eri mengaku telah menggandeng PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) untuk melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama untuk menggerakkan sektor terdampak PPKM sebelumnya, seperti bidang kesenian dan pariwisata. Bagi Eri, sekarang ini roda perekonomian di Surabaya harus digas pol. Apalagi, beberapa sektor usaha di Surabaya sebelumnya sempat terhenti.

"Ekonomi sudah harus bergerak, digas pol. Sudah lama warga Surabaya pergerakan ekonominya berhenti. Jadi pemerintah hari ini harus hadir menggerakkan ekonomi di Surabaya," ujarnya.

Selain Surabaya, ada empat daerah lainnya di Jawa Timur yang masuk kategori PPKM level 1. Adalah Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, dan Kota Pasuruan. Gubermur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kolaborasi seluruh elemen masyarakat.

Khofifah terus mengingatkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes menjadi kunci utama untuk melindungi diri dan orang di sekitar dari penularan Covid-19.

“Sekali lagi mari kita bersama-sama tetap disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Jangan lengah, jangan kendor,” kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement