Kamis 21 Oct 2021 11:13 WIB

INH Ajak NGO Proaktif Bangun Asrama Guru di Yerusalem

Pembangunan asrama sebanyak 90 unit ini membutuhkan biaya yang cukup besar.

Lembaga Kemanusian International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan dana untuk program pembangunan perumahan para asatiz atau guru di kawasan distrik Sur Baher, Kota Jerusalem, Palestina melalui Kedubes Palestina.
Foto: INH
Lembaga Kemanusian International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan dana untuk program pembangunan perumahan para asatiz atau guru di kawasan distrik Sur Baher, Kota Jerusalem, Palestina melalui Kedubes Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga International Networking for Humanitarian (INH) mengajak kepada seluruh Non-Governmental Organization  (NGO) yang bergerak di bidang kemanusian di Indonesia agar ikut bersama-sama dalam projek pembangunan asrama para asatiz atau guru di kawasan distrik Sur Baher, Kota Yerusalem, Palestina.

Pembangunan asrama yang diperkirakan sekitar 90 unit ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, peran aktif NGO di Indonesia ini dinilai sangat membantu guna meringankan beban pembangunan projek tersebut. 

Manajer Program INH, Faruq  Habibullah Mahdi, mengatakan saat ini INH sudah melakukan road show ke sejumlah NGO yang notabenya memiliki rekam jejak terhadap perjuangan warga Palestina. Tujuanya untuk mensosialisasikan kepada pra pengurus NGO agar bisa berberan aktif dalam program tersebut.

"Setelah kita mendapatkan mandat dari Dubes Palestina, yakni Mr Zuhair Al Sun kami langsung  bergerak cepat untuk mensosialisasikan program ini ke sejumlah lembaga yang memiliki program  dan kepedulian terhadap Palestina," kata Mahdi dalam siaran persnya, Kamis (21/10).

Menurutnya, sejumlah lembaga yang sudah didatangi INH diantaranya Dompet Dhuafa, Nusantara Palestina Center (NPC), Darul Tauhid Peduli dan Aqsho Working Group (AWG). Respon positif dari para pengurus lembaga tersebut menjadi modal utama bagi kita dalam mensukseskan program tersebut.

"Mudah-mudahan ada banyak lagi lembaga yang lain yang akan bergabung dalam program kegiatan kemanusian ini," katanya.

Rencananya, INH  dan Dubes Palestina di Jakarta akan mengundang sejumlah NGO lainya untuk membahasa secara teknis dan kerja sama dalam proyek pembangunan tersebut.

"Alhamdulillah semua respon NGO yang kita datangi mereka sangat antusias dan ingin sekali bisa terlibat dalam program ini, mudah-mudahan ini bisa membantu dan meringankan beban pemerintah Palestina dalam memberikan ketersedian rumah bagi para guru disana," ujarnya.

Sebelumnya, Dubes Palestina Zuhair Al Sun menyatakan, pembangunan rumah atau tempat tinggal bagi para guru membutuhkan banyak biaya. Oleh karena itu, Indonesia dianggap sebagai negara yang memiliki kepedulian sangat besar terhadap Palestina. 

"Alhamdulillah kami atas nama pemerintah Palestina mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia khususnya INH yang sudah merespons dan ikut berpartisipasi dalam program pembangunan ini," kata Al Sun. 

Al Sun menjelaskan, program ini termasuk kerangka program nasional yang bertujuan menjaga stabilitas keberadaan warga di Jerusalem. 

"Perkumpulan tenaga pengajar di Sur Baher yaitu suatu organisasi amal yang berkantor pusat di daerah Sur Baher Jerusalem menyampaikan keinginan mereka untuk membangun perumahan untuk tenaga pengajar di daerah Sur Baher yang berbatasan dengan permukiman Armon Hanatziv," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement