Rabu 27 Oct 2021 16:36 WIB

YSKK Inisiasi PAUD Ramah Anak di Sukoharjo

Langkah tersebut merupakan implementasi Program Organisasi Penggerak (POP).

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Program Organisasi Penggerak
Foto: republika/kurnia fakhrini
Program Organisasi Penggerak

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) menginisiasi PAUD Ramah Anak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan sasaran 264 lembaga PAUD. Langkah tersebut merupakan implementasi Program Organisasi Penggerak (POP) yang akan dilaksanakan pada 2021-2023 ini.

YSKK menjadi salah satu dari 156 organisasi kemasyarakatan (ormas) yang lolos sebagai mitra pelaksana dalam POP Ditjen Kemendikbud Ristek.

POP merupakan salah satu bentuk kemitraan dan kegotongroyongan antara pemerintah dan ormas penggerak pendidikan untuk menemukan inovasi-inovasi yang bisa dipelajari lalu diterapkan dalam skala nasional. Program ini memiliki misi mencari jurus dan pola terbaik dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Direktur Yayasan Satu Karsa Karya, Iwan Setiyoko mengatakan, program PAUD Ramah Anak di Kabupaten Sukoharjo sejalan dengan program Kabupaten Layak Anak (KLA) pada Pemenuhan Hak Anak (PHA), khususnya di klaster ke-4, yakni, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya.

 

"Dengan dukungan aktif dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait, program PAUD Ramah Anak ini diharapkan dapat mendukung capaian target Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk naik peringkat menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya," jelasnya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (27/10).

Dampak yang diharapkan melalui program tersebut di wilayah Kabupaten Sukoharjo yakni, adanya 264 lembaga PAUD Ramah Anak di seluruh kecamatan se-Sukoharjo. Lembaga PAUD itu didukung oleh 264 pengelola/kepala PAUD dan 756 Pendidik PAUD Ramah Anak dalam pengelolaan dan proses pembelajaran di lembaganya masing-masing.

Kedua, adanya forum diskusi dan berbagi yang dilakukan secara rutin di tingkat kecamatan diikuti oleh pendidik dan pengelola/kepala PAUD Ramah Anak, maupun di tingkat kabupaten yang diikuti oleh jaringan pendidikan multistakeholder.

Selanjutnya, adanya dukungan kebijakan program dan anggaran dari pemerintah daerah dan/atau pusat dalam penguatan implementasi PAUD Ramah Anak, khususnya di Sukoharjo.

Terakhir, adanya produk diseminasi program yang bisa menjadi media pembelajaran dan replikasi program di wilayah-wilayah lainnya di seluruh Indonesia, dengan penyesuaian terhadap konteks wilayahnya masing-masing.

"Berdasarkan hasil riset YSKK pada 2019, melalui uji coba Indeks PAUD Ramah Anak yang dikembangkan oleh YSKK di 32 PAUD, hampir seluruhnya belum ramah anak, baik dari sisi pembelajarannya, kurikulumnya, aturan pengelolaan, maupun infrastrukturnya," katanya.

Indeks PAUD ramah anak ini diukur dari empat aspek penilaian, di antaranya Kebijakan PAUD Ramah Anak, Kurikulum dan Program, Sarana dan Prasarana, dan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dengan total sekitar 70 indikator.

Pada Rabu (27/10), YSKK melakukan sosialisasi program penguatan PAUD Ramah Anak kepada para pihak, yang dihadiri oleh dinas terkait seperti Disdikbud, DP2KBP3A, UPTD Pendidikan, Pengurus HIMPAUDI-IGTKI kabupaten dan kecamatan, serta beberapa perwakilan dari PAUD sasaran program secara virtual. Tujuan sosialisasi untuk memperkuat pemahaman multipihak tentang pentingnya penguatan PAUD Ramah Anak di Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan itu sekaligus sebagai pembukaan secara resmi program penguatan PAUD Ramah Anak yang akan dilaksanakan selama 2021-2023 oleh Bupati Sukoharjo yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sukito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement