Rabu 27 Oct 2021 23:38 WIB

Pamekasan Antisipasi Gelombang 3 Covid-19 dengan Persuasif

Banyak masyarakat yang masih memiliki paham salah tentang Covid-19.

Pamekasan Antisipasi Gelombang 3 Covid-19 dengan Persuasif (ilustrasi).
Foto: Republika
Pamekasan Antisipasi Gelombang 3 Covid-19 dengan Persuasif (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasandi Pulau Madura, Jawa Timur mengantisipasi kemungkinan adanya gelombang ketiga penularan COVID-19 melalui pendekatan persuasif, menggencarkan sosialisasi sadar protokol kesehatan dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah itu.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam pendekatan persuasif itu dilakukan, karena banyak masyarakat yang masih memiliki paham salah tentang COVID-19 dan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. "Selain itu, pendekatan persuasif ini juga untuk menjaga situasi kerukunan di masyarakat tetap terjaga," katanya, Rabu (27/10).

Sosialisasi melalui tokoh berpengaruh, seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama perlu terus digencarkan, disamping melalui media massa dan media sosial. Bupati menjelaskan, melalui pendekatan persuasif itu, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan pencegahan penularan COVID-19 melalui disiplin protokol kesehatan bisa meningkat, dan cakupan sebaran vaksinasi dalam rangka membentuk kekebalan komunitas semakin luas.

Selain itu, sambung Baddrut Tamam, pemkab juga mencegah adanya kegiatan yang melibatkan banyak orang, terutama bagi kelompok masyarakat yang belum divaksin. "Atas dasar itu pula, maka pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan terpaksa kami tunda, hingga cakupan vaksinasi di kabupaten ini mencapai sedikitnya 70 persen, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.

Upaya lain yang juga dilakukan Pemkab Pamekasan dalam rangka mencegah terjadinya gelombang 3 COVID-19, memperketat pengawasan dan penegakan disiplin protokol kesehatan di pusat-pusat perbelanjaan, kafe dan objek wisata.

"Vaksinasi massal pada berbagai kelompok masyarakat, termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa terus kami lakukan melalui sistem yang ada di masing-masing kelompok," katanya, menjelaskan.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah pusat mengantisipasi gelombang pergerakan masyarakat dengan memangkas tanggal merah dan cuti bersama, termasuk saat momen natal dan tahun baru.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement