Kamis 28 Oct 2021 16:32 WIB

Rutan Surabaya Percepat Relokasi Warga Binaan

Pemindahan warga binaan membutuhkan koordinasi dan strategi yang baik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
  Rumah tahanan.    (ilustrasi)
Foto: Antara
Rumah tahanan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kepala Kanwil KemenkumHAM Jawa Timur, Krismono, menginstruksikan Rumah Tahanan (Rutan) Surabaya di Desa Medaeng, Sidoarjo, untuk menurunkan jumlah penghuni menjadi hanya seribu orang saja. Instruksi tersebut menyusul rencana perluasan Rutan Medaing yang ditargetkan bisa dimulai pada 2022.

“Kami sedang berupaya mengondisikan Rutan Surabaya agar bisa konsisten di seribu penghuni saja,” ujar Krismono di Surabaya, Kamis (28/10).

Pemindahan warga binaan diakui Krismono membutuhkan koordinasi dan strategi yang baik. Karena, distribusi keluar dan masuknya WBP sangat dinamis dan bergantung aparat penegak hukum lain. Namun, ia optimistis misi ini bisa diselesaikan.

“Prioritas kami tetap keamanan dan ketertiban, jadi tetap harus mengedepankan pendekatan yang humanis,” kata Krismono.

Instruksi itu pun mulai dijalankan Karutan Medaeng, Wahyu Hendrajati. Hendrajati menyatakan, pihaknya mempercepat proses pemindahan warga binaan karena tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap dan membutuhkan proses yang berkesinambungan.

Disebutkan, saat ini warga binaan yang masuk ke Rutan Surabaya menunjukkan tren penurunan. Selama Oktober 2021, warga binaan yang masuk hanya 177 orang saja. Di periode yang sama, pihaknya telah melakukan distribusi 254 warga binaan ke lapas-lapas di seluruh Jatim.

Ia menjelaskan, sepanjang 2021, pihaknya telah mendistribusikan 1.910 warga binaan. “Kami prioritaskan bagi warga binaan yang sudah inkrah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement