Jumat 29 Oct 2021 10:54 WIB

Semangat Sumpah Pemuda, Kementan Latih Camat se-Indonesia

Pandemi, sektor pertanian tumbuh 2,22 persen dan kontribusi terhadap PDB meningkat.

Kementan mengakselerasi koneksi camat se-Indonesia pada  28-29 Oktober 2021. Penguatan koneksi tersebut dilakukan melalui kegiatan Pelatihan Pertanian Bagi Camat Seluruh Indonesia. Pembukaannya dilakukan Kamis (28/9), bersamaan dengan perayaan Sumpah Pemuda tahun ini. Lokasinya berada di PPMKP Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Total diikuti 7.230 orang peserta, konsep pelatihannya dilakukan hibrid secara luring dan daring. Total terdapat 36 titik dengan peserta 1370 orang.
Foto: dokpri
Kementan mengakselerasi koneksi camat se-Indonesia pada 28-29 Oktober 2021. Penguatan koneksi tersebut dilakukan melalui kegiatan Pelatihan Pertanian Bagi Camat Seluruh Indonesia. Pembukaannya dilakukan Kamis (28/9), bersamaan dengan perayaan Sumpah Pemuda tahun ini. Lokasinya berada di PPMKP Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Total diikuti 7.230 orang peserta, konsep pelatihannya dilakukan hibrid secara luring dan daring. Total terdapat 36 titik dengan peserta 1370 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAWI -- Dalam semangat Sumpah Pemuda, Kementerian Pertanian menjamin akselerasi produktivitas pertanian Indonesia akan semakin berkibar. Kurvanya diprediksi akan naik terus hingga semakin optimal menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. 

"Di tanah ini kita lahir dan dibelai oleh bunda. Di sini juga kita akan berpulang. Kitalah Indonesia. Untuk itu, kita harus berbuat banyak agar anak cucu kelak tetap hidup sejahtera. Stok pangan harus dijaga agar tetap melimpah," ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam siaran pers, Jumat (29/10).

Dengan semangat tersebut, Kementan mengakselerasi koneksi camat se-Indonesia pada  28-29 Oktober 2021. Penguatan koneksi tersebut dilakukan melalui kegiatan Pelatihan Pertanian Bagi Camat Seluruh Indonesia. Pembukaannya dilakukan Kamis (28/9), bersamaan dengan perayaan Sumpah Pemuda tahun ini. Lokasinya berada di PPMKP Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Total diikuti 7.230 orang peserta, konsep pelatihannya dilakukan hibrid secara luring dan daring. Total terdapat 36 titik dengan peserta 1370 orang.

"Ingat menjadi camat itu luar biasa. Kekuatan negeri ada di kecamatan karena mengkoordinasikan desa-desa. Semua program dimatangkan dahulu oleh camat sebelum ditindaklanjuti. Pemerintah yang baik dimulai dari camat yang baik. Hanya perintahkan yang baik bisa menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya," kata Syahrul.

Untuk peserta daring ditagetkan 5.860 orang. Adapun narasumbernya adalah Netti Tinaprilla (Istitute Pertanian Bogor), Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kemendagri, dan Sesditjen Tanaman Pangan. Sebelum bergabung dalam pelatihan, peserta sebelumnya sudah melakukan registrasi secara online H-6 mellaui aplikasi http:/latihanonline.pertanian.go.id/registrasi) dan offline.

"Sumpah Pemuda memberikan inspirasi yang yang luar biasa. Kami terus berkomitmen untuk memajukan pertanian dan meningkatkan produktivitasnya. Pembangunan pertanian sendiri saat ini berada di sawah, kebun, dan ladang. Artinya, kecamatan dan camat menjadi kunci utamanya," jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

Sektor pertanian saat ini terus menunjukkan tajinya. Saat sektor lain turun, pertanian terbukti tangguh menghadapi pandemi Covid-19. Pertanian tetap tumbuh 2,22 persen dan kontribusinya terhadap PDB pun meningkat kompetitif. Pada 2020, pertanian menyumbang PDB sebesar 15,01 persen. Naik 2,91 persen dari tahun sebelumnya, sebab pertanian menyumbang PDB pada 2019 sebesar 12,09 persen.

"Pangan ini jadi indikator utama daya tahan negara menghadapi berbagai tantangan dan ancaman. Untuk itu, ketahanan pangan harus dijaga ditingkatkan dengan basic pembangunan pertanian dari kecamatan. Kecamatan dan camat ini langsung berhadapan dengan petani. Untuk itu, posisi camat harus dikuatkan," papar Dedi lagi.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, camat memiliki posisi strategis untuk mendorong pembanguan  pertanian. Mendukung berbagai program yang digulirkan Kementan, termasuk diantaranya Kostratani. "Posisi camat sanagt penting. Mereka harus memahami berbagai program Kementan dan mengimplementasikannya. Sinergi besar tentu harus dijalankan dan dikuatkan," kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement