Senin 01 Nov 2021 15:39 WIB

Minyak Goreng Jadi Pendorong Inflasi di Jatim

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi pekerja mengemas minyak goreng di Pabrik Industri Hilir Kelapa Sawit. BPS mencatat, minyak goreng menjadi pendorong inflasi tertinggi di Jawa Timur (Jatim).
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi pekerja mengemas minyak goreng di Pabrik Industri Hilir Kelapa Sawit. BPS mencatat, minyak goreng menjadi pendorong inflasi tertinggi di Jawa Timur (Jatim).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat terjadinya inflasi sebesar 0,18 persen pada Oktober 2021, yaitu dari 105,96 menjadi 106,15. Adapun, tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2021 sebesar 1,39 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 2,13 persen.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,52 persen.

Baca Juga

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2021 antara lain minyak goreng, rokok kretek filter, daging ayam ras, cabai merah, angkutan udara, jeruk, sop, bubur, beras, dan anggur," ujar Dadang saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin (1/11).

Dadang melanjutkan, berdasarkan penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur sepanjang Oktober 2021, seluruhnya mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Surabaya sebesar 0,20 persen. Kemudian diikuti Malang sebesar 0,19 persen, Kediri sebesar 0,18 persen, Probolinggo sebesar 0,13 persen, Madiun sebesar 0,09 persen, Jember sebesar 0,04 persen, serta Banyuwangi dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02 persen.

Jika dibandingkan tingkat inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober 2021) di delapan kota IHK Jawa Timur, Surabaya merupakan kota dengan inflasi Tahun Kalender tertinggi yaitu mencapai 1,64 persen. "Sedangkan kota yang mengalami inflasi Tahun Kalender terendah adalah Banyuwangi sebesar 0,58 persen," ujar Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement