Senin 01 Nov 2021 19:37 WIB

Musim Hujan, EWS Dipastikan Sudah Berfungsi dengan Baik

EWS akan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Musim Hujan, EWS Dipastikan Sudah Berfungsi dengan Baik (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Musim Hujan, EWS Dipastikan Sudah Berfungsi dengan Baik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- BPBD Kota Yogyakarta memastikan early warning system (EWS) sudah berfungsi dengan baik. EWS sendiri sudah dipasang di beberapa titik sebagai sistem peringatan dini potensi bencana banjir saat musim hujan.

"Kami sudah melakukan pengecekan, semua EWS dalam kondisi baik," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat di Yogyakarta, Senin (1/11).

EWS sudah dipasang di 16 titik di pinggir sungai yang beraliran besar di Yogyakarta. Rinciannya, tujuh EWS dipasang di Sungai Code, empat EWS dipasang di Sungai Winongo dan lima EWS dipasang di Sungai Gajah Wong.

Hidayat menyebut, EWS akan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, jika ada potensi luapan air sungai. Sehingga, evakuasi warga ke tempat yang lebih aman dapat dilakukan dengan cepat.

"Di musim hujan ini di wilayah sekitar sungai harus waspada," ujar hidayat.

Untuk memastikan alat tersebut terus bekerja, pihaknya melakukan pengecekan secara rutin. Pasalnya, EWS sempat mengalami kendala dan pihaknya langsung memperbaiki alat tersebut.

"Kami monitoring terus, sistem EWS pakai baterai solar cell dan kondisi cuaca kadang-kadang mendung. Sebelumnya ada yang mati beberapa, kami langsung perbaiki dan semua EWS sudah dalam kondisi baik," jelasnya.

Selain EWS, BPBD Kota Yogyakarta juga memastikan peralatan pendukung penanganan bencana berfungsi dengan baik. Mulai dari gergaji mesin, pompa air, armada roda tiga, tali dan alat komunikasi radio handy talky.

"Termasuk meminta seluruh Kampung Tangguh Bencana (KTB) di Kota Yogyakarta melakukan pengecekan peralatan agar siap digunakan jika terjadi bencana," tambah Hidayat.

Selain itu, pemantauan kondisi sungai juga dibantu dengan CCTV. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca.

BMKG sendiri sudah memperkirakan bahwa ada gangguan cuaca La Nina pada musim hujan di 2021 ini sampai hingga Februari 2022. Salah satu dampak dari fenomena La Nina ini yaitu tingginya curah hujan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement