Selasa 02 Nov 2021 00:24 WIB

Pedagang Sebut Harga Minyak Goreng Melonjak Signifikan

Kenaikan kali ini berkisar Rp 4.500 hingga Rp 10.000 tergantung merek dan kemasannya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andri Saubani
Pekerja mengangkat jeriken minyak goreng di agen penjualan minyak goreng di Jakarta, Senin (1/11). Harga minyak goreng di tingkat konsumen dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan signifikan. Kemendag menyampaikan, kenaikan yang dirasakan masyarakat akibat naiknya harga minyak sawit (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pekerja mengangkat jeriken minyak goreng di agen penjualan minyak goreng di Jakarta, Senin (1/11). Harga minyak goreng di tingkat konsumen dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan signifikan. Kemendag menyampaikan, kenaikan yang dirasakan masyarakat akibat naiknya harga minyak sawit (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Lonjakan harga minyak goreng curah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir diamini pedagang berbagai kebutuhan pokok di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pedagang menyebutkan, kenaikan harga minyak goreng, sebagai salah satu kebutuhan rumah tangga tersebut, saat ini tergolong cukup signifikan jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang pernah terjadi sebelumnya.

“Kenaikan kali ini berkisar Rp 4.500 hingga Rp 10.000 tergantung merek dan kemasannya,” ungkap Langgeng (35), penjual aneka kebutuhan pokok di Ungaran, Kabupaten Semarang, yang dikonfirmasi Senin (1/11).

Baca Juga

Menurutnya, untuk harga minyak goreng curah tanpa merek saat ini sudah mencapai Rp 19.000 per kilogram, setelah harga sebelumnya hanya berada di kisaran Rp 12.000 per kilogram.

Sehingga, kenaikan harga minyak goreng curah tersebut sudah menyentuh nominal Rp 7.000 per kilogram. “Kenaikan harga sebesar Rp 7.000 per kilogram, menurut para pembeli sudah sangat tinggi,” jelasnya.

Seperti halnya dengan minyak goreng curah tanpa merek, harga minyak goreng curah dalam kemasan (bermerek) di pasaran juga cukup signifikan. Besaran kenaikan harga tersebut cukup bervariasi tergantung merek dan volumenya.

Ia mencontohkan, untuk harga minyak goreng bermerek kemasan 1 liter, saat ini juga telah mengalami kenaikan harga rata- rata berkisar Rp 4.500 per kilogram hingga Rp 6.500 per kilogram.

Artinya, untuk minyak goreng kemasan 1 liter (merek tertentu) yang harga semula Rp 13.000 menjadi Rp 18.500. “Ada juga merek tertentu yang awalnya hanya Rp 14.000 sekarang menjadi Rp 18.500,” lanjutnya.

Langgeng juga menyebutkan, kenaikan harga minyak goreng dalam kemasan yang cukup terasa adalah kemasan 2 liter. Sebab nominal kenaikan harganya ada yang berada di atas Rp 10.000 per kemasan.

Sehingga, minyak goreng kemasan 2 liter yang semula harganya hanya Rp 24.000, sekarang menjadi Rp 35.000 per kemasan. Beberapa produk minyak greng kemasan 2 liter ada juga yang kenaikannya di bawah Rp 10.000 per kemasan.

Langgeng juga mengaku tidak mengetahui apa penyebab harga minyak goreng tersebut melonjak cukup signifikan. Namun ia meastikan kenaikan komoditas minyak goreng tersebut terjadi di di tengah stabilnya harga berbagai komoditas pokok yang lain.

Menurutnya, untuk harga komoditas bahan pokok masyarakat yang lain sementara ini relaif satbil dan tidak ada lonjakan harga, mulai beras, cabai, bawang (putih/ merah), tepung, gula dan lainnya.       

“Bahkan untuk harga komoditas telur ayam, untuk saat ini, justru mengalami penurunan dari harga Rp 20.000 per kilogram beberapa hari terakhir, kini menjadi Rp 18.500 per kilogram,” kata Langgeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement