Rabu 03 Nov 2021 15:14 WIB

UGM Luncurkan Tim Kosmopolis Rempah

Tim Kosmopolis Rempah UGM merupakan kelompok riset yang multidisiplin.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
UGM Luncurkan Tim Kosmopolis Rempah. Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
UGM Luncurkan Tim Kosmopolis Rempah. Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan Tim Kosmopolis Rempah UGM. Ini jadi wadah melakukan kajian, rekonstruksi, revitalisasi, serta inovasi dalam rangka penguatan jalur rempah Nusantara sebagai warisan dunia.  

Peluncuran Tim Kosmopolis Rempah dilaksanakan secara daring. Peluncuran tim ini dilakukan dalam Webinar Rekonstruksi, Revitalisasi dan Inovasi untuk Penguatan Kosmopolis Rempah Nusantara Sebagai Warisan Dunia.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan, Tim Kosmopolis Rempah UGM merupakan kelompok riset yang multidisiplin. Kosmopolis rempah sebuah zona urban dan sub-urban yang terhubung global baik langsung dan tidak langsung.

Baik oleh produksi, konsumsi dan perdagangan rempah-rempah di Indonesia dan dunia. Tim ini melakukan pendekatan rekonstruksi, revitalisasi dan inovasi terhadap jalur rempah Nusantara yang memang sudah menjadi warisan dunia.

"Demikian kosmopolis rempah secara konsisten perlu dikembangkan mendukung jalur rempah Nusantara sebagai World of Heritage," kata Panut, Rabu (3/11).

Ia menuturkan, rempah Nusantara komoditas yang penting dicari, dibutuhkan dan dibanggakan Indonesia. Pengetahuan yang timbul karena peredaran rempah Nusantara dalam perdagangan membuat dunia alami perkembangan peradaban.

Bahkan, Asia Tenggara ada lebih 250 rempah dan bumbu, yang usai diidentifikasi 135 ada dan digunakan di Indonesia untuk masak hidangan. Karenanya, Panut mengajak perguruan tinggi berinovasi bersinergi membangun kejayaan rempah.

"Usaha ini perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing bangsa sekaligus untuk mendukung pengajuan jalur rempah sebagai warisan dunia," ujar Panut.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengapresiasi peluncuran peluncuran tim ini. Apalagi, Tim Kosmopolis Rempah UGM soroti berbagai sisi sosio kultural, religius dan ekonomi melalui berbagai fase berkonsep kosmopolis.

Sebab, dalam pertukaran rempah banyak terjadi hubungan komplek. Berbagai hubungan yang terjadi itu telah membentuk sejarah dunia dalam waktu lama, dan secara modern dunia juga dipengaruhi keberadaan rempah-rempah tersebut.

Jadi, tidak cuma bicara sejarah, tapi peran rempah pada masa kini jadi dimensi yang penting dan menarik. Ia berharap, Tim Kosmopolis Rempah UGM memulai dengan memberi perhatian ke keanekaragaman hayati dan budaya Nusantara.

"Berharap melalui forum ini bisa memberikan kontribusi signifikan dalam upaya-upaya penyusunan dokumen formal untuk pengajuan jalur rempah sebagai warisan dunia ke Unesco," kata Hilmar.

Ketua Tim Kosmopolis Rempah UGM, Dr Mirwan Ushada menekankan, rempah Indonesia memiliki sejumlah kekuatan yang menguatkan menuju warisan dunia. Sebab, mampu getarkan dunia, ada bukti masa lalu dan miliki banyak penelitian.

Kekuatan lain, perdagangan rempah Indonesia masih berjalan. Karenanya, jalur rempah Nusantara berpeluang jadi warisan dunia karena memiliki sumber daya pengetahuan dan kearifan lokal, serta mendaya lentingkan kejayaan Indonesia.

Lalu, membangkitkan nasionalisme melalui paradigma kepulauan, potensi perguruan tinggi, kekayaan intelektual indikasi geografis, jejaring sebagai agen promosi. Tapi, memang ada kondisi yang menjadi kendala mewujudkan itu.

"Salah satunya kepedulian posisi tawar rempah bagi masyarakat yang masih kurang, dan akses terkait bukti semakin sulit dikumpulkan. Perlu penguatan jalan peta pengembangna rempah yang sejalan konsistensi kebijakan pemerintah," ujar Mirwan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement