Senin 08 Nov 2021 16:51 WIB

Dinkes Boyolali: Tak Ada Tambahan Kasus Aktif Covid-19

Kasus aktif COVID-19 di Boyolali kini turun menjadi 10 kasus.

Sejumlah siswa berada di dalam ruang kelas saat pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 1 Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/9/2021). Pembelajaran tatap muka terbatas bagi siswa sekolah menengah atas tersebut dilakukan dengan adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan COVID-19 serta membatasi kapasitas jumlah siswa 50 persen dengan jadwal masuk sekolah secara bergantian.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah siswa berada di dalam ruang kelas saat pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 1 Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/9/2021). Pembelajaran tatap muka terbatas bagi siswa sekolah menengah atas tersebut dilakukan dengan adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan COVID-19 serta membatasi kapasitas jumlah siswa 50 persen dengan jadwal masuk sekolah secara bergantian.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Kesehatan Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan tidak ada tambahan kasus aktif baru terkonfirmasi COVID-19 di wilayah itu pada Senin (8/11). Secara akumulasi jumlahnya tetap 24.565 kasus.

"Kasus aktif COVID-19 di Boyolali kini turun menjadi 10 kasus atau turun tiga kasus dibanding hari sebelumnya mencapai 13 kasus. Sepuluh kasus aktif itu, terdiri dari dirawat di rumah sakit empat kasus dan isolasi mandiri enam kasus," kata Kepala Dinkes Boyolali dr Puji Astuti.

Baca Juga

Warga yang sudah sembuh COVID-19 bertambah satu orang sehingga menjadi 23.149 kasus atau sekitar 94,2 persen. Angka kematian karena terkonfirmasi positif nihil, sehingga tetap 1.406 kasus.

Boyolali masuk PPKM level 1 dengan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 di angka 2,51 atau masuk zona risiko rendah. Persentase tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit satu persen.

Dia mengatakan penurunan angka COVID-19 di Boyolali karena banyak warga yang sudah mengikuti program vaksinasi sehingga kekebalan kelompok terbentuk. Berdasarkan data Dinkes Boyolali, perkembangan warga yang sudah mengikuti program vaksinasi dosis pertama hingga Senin ini, 707.017 sasaran atau sekitar 84,59 persen dari target 835.772 sasaran.

Warga yang sudah disuntik vaksinasi dosis kedua 569.942 sasaran atau 68,19 persen dan dosis ketiga 6.029 sasaran atau 0,72 persen."Kami terus melakukan vaksinasi sampai mencapai target hingga Desember mendatang. Selain menyasar warga di pedesaan juga prioritas bagi remaja mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka di wilayah ini," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement