Rabu 10 Nov 2021 16:43 WIB

Gibran Apresiasi Petugas Sampah sebagai Pahlawan Kebersihan

Mereka menjadi tulang punggung kebersihan dan keindahan Kota Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Ratusan petugas persampahan di Kota Solo mengikuti Apel Armada Persampahan se-Kota Solo di area parkir Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/11).
Foto: Republika/binti sholikah
Ratusan petugas persampahan di Kota Solo mengikuti Apel Armada Persampahan se-Kota Solo di area parkir Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seratusan armada pengangkut sampah berwarna oranye terlihat berjajar di area parkir Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/11) siang. Para petugas sampah yang mengenakan baju berwarna senada terlihat berbaris rapi di depan armada tersebut.

Mereka mengikuti apel Armada Persampahan se-Kota Solo yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dalam kesempatan itu, Gibran memberikan apresiasi dan berterima kasih atas dedikasi para petugas kebersihan dan persampahan di Kota Solo.

Ia menilai, berbagai tantangan dan risiko yang dihadapi tidak menyurutkan semangat para petugas kebersihan untuk mewujudkan Kota Solo yang bersih. Dia berharap, para petugas sampah tetap semangat mematuhi protokol kesehatan selama bertugas.

Sebab, mereka menjadi tulang punggung kebersihan dan keindahan Kota Solo. "Hari ini kan Hari Pahlawan 10 November, beliau-beliau ini kan juga pahlawan, pahlawan kebersihan," kata Gibran kepada wartawan seusai apel.

Menurutnya, permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi perlu kesadaran dan kepedulian masing-masing individu untuk menjaga lingkungan, dengan membuang dan mengelola sampah secara baik.

"Ya tahu sendiri lah keadaan Kota Solo seperti apa. Atas jasa beliau-beliau ini (petugas kebersihan). Nanti ke depan perlu kita tingkatkan lagi," ujarnya.

Gibran menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Adipura bagi kabupaten/kota yang dianggap berhasil mengelola lingkungan. Kota Solo terakhir kali mendapatkan Adipura pada 2017.

Ia menilai, pengelolaan lingkungan menjadi tantangan bersama untuk mewujudkan Kota Solo sebagai Kota Adipura. "Iya sudah lama sekali. Nanti kita kejar lagi. Ya ada beberapa kendala tapi kita kejar lagi," imbuhnya.

Di samping itu, Gibran melihat sejumlah armada pengangkut sampah membutuhkan peremajaan. Permasalahan yang ditemukan antara lain, usia kendaraan sudah lama, kondisi motor tidak layak, dan ada yang bak sampahnya sudah keropos.

Selain itu, sejumlah kelurahan dinilai membutuhkan penambahan armada pengangkut sampah, terutama kelurahan yang wilayahnya luas. "Nanti kami usahakan lah. Ini selama pandemi Covid banyak anggaran-anggaran yang dipotong. Nanti kami usahakan," jelasnya.

Saat ini, total armada pengangkut sampah di Solo sebanyak 180 unit. Jumlah itu terdiri dari mobil bak L300, truk sampah, dan gerobak motor.

Di sisi lain, saat ini Pemkot Solo tengah mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. "Kami harapkan nanti tahun depan PLTSa-nya jadi. Jadi pengelolaan sampah di Kota Solo lebih baik lagi dan menghasilkan profit PLTSa," terangnya.

Dalam kegiatan itu, Pemkot Solo memberikan penghargaan kepada sejumlah kelurahan yang dinilai baik dalam pengelolaan sampah. Penghargaan itu diharapkan menjadi pemacu semangat agar lebih baik lagi dalam pengelolaan sampah di Kota Solo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement