Jumat 12 Nov 2021 13:19 WIB

UNS Jadi Tuan Rumah Kontes Robot Terbang Indonesia 2021

KRTI merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjadi tuan rumah Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2021 yang berlangsung secara daring pada 15-20 November mendatang.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjadi tuan rumah Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2021 yang berlangsung secara daring pada 15-20 November mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjadi tuan rumah Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2021 yang berlangsung secara daring pada 15-20 November mendatang. KRTI 2021 diikuti 163 tim yang berasal dari 61 perguruan tinggi dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, seperti Sumatera, Batam, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara.

Ketua penyelenggara KRTI 2021, Dody Ariawan, mengatakan, persiapan telah dilaksanakan selama beberapa bulan. KRTI merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

"Tahun ini, UNS diminta untuk menjadi host. Pengawasan dilakukan terpusat di Gedung Auditorium UNS. Para tim akan melaksanakan perlombaan di tempat masing-masing," jelas Guru Besar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS tersebut saat jumpa pers di Gedung Auditorium UNS, Jumat (12/11).

KRTI 2021 akan melombakan empat divisi, yakni Divisi Racing Plane (RP), Divisi Fixed-Wing (FW), Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL), serta Divisi Technology Development (TD).

Setiap divisi yang dilombakan memiliki tema yang berbeda dan lebih spesifik. Divisi RP bertema Fast and on Track (FAT), yakni memperlombakan kecepatan pada lintasan berbentuk angka delapan (figure-of-eight). Kemudian, divisi FW mengangkat tema Pengiriman Paket Darurat pada Wilayah Karantina. Lalu, divisi VTOL mengusung tema QR-code based Fast Response and Accurate Shipment Delivery. Terakhir, divisi TD bertemakan Innovate UAV Technology.

Sebelum laga final berlangsung, seluruh peserta divisi TD harus mengumpulkan dokumen presentasi dan video progres. Kemudian peserta divisi FW harus men-submit salinan NOTAM dan koordinat posisi GCS serta posisi dropping zone dengan format dalam Latitude-Longitude. Sementara peserta divisi RP harus mengumpulkan dokumen dan video dengan template yang dapat dilihat pada panduan. Seluruh pengiriman dokumen harus dilakukan maksimal pada Jumat (12/11) pukul 23.59 WIB.

Dody menyatakan, panitia penyelenggara bakal melakukan pengawasan ketat untuk mengantisipasi adanya kecurangan lantaran perlombaan dilakukan secara daring. "Nanti akan ada LO dan tim asisten juri yang mengawasi pesawatnya satu per satu. Jumlah LO mencapai 30-an yang bertugas mengawasi pesawat-pesawat. Akan dipasang beberapa layar lebar untuk membantu pengawasan. Nanti akan terpantau semuanya," jelas Dody.

Wakil Dekan I FT UNS itu menambahkan, tujuan kompetisi KRTI 2021 untuk memberikan sarana kepada mahasiswa dalam berkreasi dalam bidang aerodinamis, terutama robot terbang. Selain itu, sebagai ajang wadah berjejaring, saling bertukar informasi, dan edukasi masyarakat umum, pelajar, pengamat, peneliti, pegiat robot terbang. Kemudian juga untuk membuka wawasan terkait robot terbang.

Sementara itu, Koordinator LO Mahasiswa, Imam Abdul Majid, menyebutkan, totalnya ada tujuh juri dan lima asisten juri yang akan dibagi setiap divisi. Sistem penjurian secara live streaming dari masing-masing peserta.

"Sebelum live streaming, kita cek dulu mulai dari kamera, audio harus benar-benar sudah oke. Ada asisten juri yang mengecek. Diharapkan lomba ini seprofesional mungkin dan sebersih mungkin," ucap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNS tersebut.

Imam merinci, peserta KRTI 2021 sebanyak 163 tim dari 63 perguruan tinggi tersebut terdiri atas divisi Racing Plane 46 tim, divisi Fixed-Wing 31 tim, divisi VTOL diikuti 30 tim, serta divisi TD ada 50 tim.

Sebelum masuk tahap final, lanjutnya, peserta akan memasuki tahap seleksi dari seluruh tim yang berpartisipasi melalui dua seleksi. Tahap pertama seleksi mengenai rancangan awal wahana yang akan dilombakan sesuai ketentuan juri. Pada tahap itu akan diseleksi tim mana yang memenuhi kriteria untuk lolos tahap kedua. Kemudian, pada tahap kedua akan disleksi progres setiap tim. Misalnya, membuat wahana apakah wahana itu sudah layak untuk dilombakan atau belum.

"Setiap universitas bisa mengajukan cabang perlombaan hanya satu. Artinya, maksimal setiap universitas mengirimkan sembilan kontingan apabila lolos semua," tandasnya.

Selain menjadi tuan rumah, UNS juga berhasil meloloskan empat tim ke tahap final KRTI 2021. Keempatnya yakni, Tim Shankara pada divisi VTOL, tim Ernesti pada divisi RP, tim Bamantara pada divisi FW, dan tim Prigi Baswara pada divisi TD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement