Sabtu 13 Nov 2021 15:48 WIB

Bupati Sleman Imbau Masyarakat Waspada Dampak La Nina

Dampak terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi semakin tinggi.

Bupati Sleman Imbau Masyarakat Waspada Dampak La Nina (ilustrasi).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Bupati Sleman Imbau Masyarakat Waspada Dampak La Nina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Kustini Sri Purnomo mengingatkan masyarakat di wilayah itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat pengaruh La Nina.

"Kemarin kami menerima kunjungan dari Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman yang menginformasikan kemungkinan potensi bencana alam pada musim hujan ini," katanya di Sleman, Sabtu (13/11).

Menurut dia, pihak Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman juga meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi dan upaya penanggulangan bencana. "Atas rekomendasi yang diberikan BMKG tersebut maka langsung kami informasikan ke masyarakat serta menyiapkan antisipasi yang diperlukan guna mengurangi resiko akibat La Nina," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman Ikhsan bertemu dengan Bupati Sleman pada Jumat (12/11) 2021. Ikhsan menyampaikan informasi yang perlu diketahui masyarakat Sleman dalam antisipasi menghadapi musim hujan pada akhir 2021.

"Pengaruh La Nina di wilayah DIY di awal musim hujan Oktober-November akan memberikan dampak yang cukup tinggi yakni sekitar 60 persen, dan akan berlanjut hingga Desember, Januari, Februari 2022," katanya.

Menurut dia, meskipun prosentase peningkatan curah relatif lebih kecil namun dampak terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi semakin tinggi terlebih pada puncak musim hujan.

"Curah hujan November 300 mm per bulan, Desemer 2021 dan Januari 2022 400mm per bulan serta Februari 2022 500 mm per bulan," katanya.

Ia mengatakan, rekomendasi BMKG meliputi pemda, masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana yang berada di wilayah yg berpotensi terdampak La Nina agar bersiap segera untuk melakukan antisipasi pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan bencana Hidrometeorologi spt banjir, tanah longsor, angin kencang maupun badai tropis.

"Lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan menyiapkan kapasitas sungai atau kanal utk antisipasi debit air yang berlebihan," katanya.

Kemudian perlunya imbauan bagi masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana Hidrometeorologi akibat fenomena la Nina yg terjadi pada musim hujan 2021/2022, demikian Ikhsan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement