Ahad 14 Nov 2021 17:31 WIB

Bandara Ahmad Yani Gelar Simulasi Hadapi Situasi Darurat

Ada dua skenario yang digunakan pada simulasi penanganan keadaan darurat ini.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan Table Top dan Modular Exercise yang dilaksanakan manajemen Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dalam rangka mengasah kemampuan teoritis dan cara bertindak seluruh personil, sebagai upaya meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan penerbangan dalam penanggulangan keadaan darurat di lingkungan bandara.
Foto: Istimewa
Kegiatan Table Top dan Modular Exercise yang dilaksanakan manajemen Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dalam rangka mengasah kemampuan teoritis dan cara bertindak seluruh personil, sebagai upaya meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan penerbangan dalam penanggulangan keadaan darurat di lingkungan bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam upaya memperkuat sistem komunikasi, koordinasi, dan komando saat terjadi keadaan darurat di area bandar udara (bandara), Manajemen Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, menggelar kegiatan Table Top dan Modular Exercise bagi para personilnya.

Kegiatan simulasi dan uji kemampuan teoritis cara bertindak dalam keadaan darurat ini digelar sebagai upaya meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan penerbangan dalam penanggulangan keadaan darurat di lingkungan bandara.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan personel lintas instansi dan para pemangku kepentingan yang ada di lingkungan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Seperti Pangkalan Utama TNI Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, Otoritas Bandar Udara (OTBAN) III Wilayah Surabaya, serta Airnav Indonesia.

“Kegiatan juga melibatkan unsur Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) serta Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang,” ungkap General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, Sabtu (13/11).

Seluruh personil yang dilibatkan melakukan simulasi dan uji kemampuan modul 1, 2, dan 3, yang meliputi alur komunikasi, koordinasi, dan komando antar anggota dalam penanganan keadaan darurat di dalam lingkungan bandara.

“Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti seperti saat ini, kami tetap harus melaksanakan simulasi penanggulangan keadaan darurat, sehingga semua personel betul-betul siap jika sewaktu-waktu harus menghadapi keadaan darurat,” tegas Hardi.

Dalam kegiatan tersebut, masih jelas Hardi, disimulasikan dengan panduan narator serta menggunakan miniatur mobil dan perlengkapan pendukung penanganan kedaruratan lainnya.

Ada dua skenario yang digunakan pada simulasi penanganan keadaan darurat ini. Yakni meliputi skenario siaga 2 dan siaga 3. Siaga 2 merupakan kondisi full emergency berupa simulasi pada saat pesawat mengalami kerusakan sistem hidrolik ketika akan mendarat.

Sedangkan skenario berikutnya adalah keadaan siaga tiga atau kondisi aircraft accident, berupa simulasi pada saat pesawat mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan darurat di area bandara.

Melalui dua skenario simulasi ini, manajemen Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang ingin melakukan evaluasi kesiapan seluruh instansi dan personil yang terlibat pada saat menghadapi keadaan darurat.

“Sehingga semua pihak yang terlibat memiliki gambaran tentang alur komunikasi, koordinasi, serta langkah yang harus diambil pada saat terjadi keadaan darurat tersebut,” tegas Hardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement