Kamis 18 Nov 2021 15:04 WIB

Tim UGM Raih Perak Kompetisi Biologi Sintetik Dunia

Kompetisi kali ini diikuti 352 tim yang berasal dari lebih 40 negara.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim iGEM Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil meraih medali perak dari the International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2021. Kompetisi berlangsung pada 4-14 November 2021 secara daring di Paris, Prancis.

Ini merupakan perlombaan biologi sintetik internasional digelar iGEM Foundation yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. Kompetisi  diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa, dan perusahaan-perusahaan yang berasal dari berbagai negara.

Kompetisi kali ini diikuti 352 tim yang berasal dari lebih 40 negara, termasuk tim-tim dari MIT, Stanford, dan kampus-kampus top dunia lain. Lebih dari 6.000 orang berkumpul dalam puncak kompetisi iGEM Giant Jamboree secara daring.

Dilakukan pameran proyek, salah satunya Indonesia. Tim UGM meraih medali perak track environment dan mengusung Auviola: a Cyanide-Regulating System for Gold Bioleaching and Waste Treatment Towards Sustainable non-Mercury Gold Processing.

Tim UGM terdiri dari 12 mahasiswa berbagai bidang ilmu. Terdiri dari Yustika Sari dan Farhan Wali (Fakultas Biologi), Setianing Wikanthi, Ridwan Fathoni, Wilda Asyrina Maris (Fakultas Pertanian), dan Azzahra Asysyifa (Fakultas KKMK).

Selain itu, ada I Gusti Agung Arvin Nanda Pratama dan Ahmad Zidan (Fakultas Teknik), Yafi Surya Permana dan Dennaya Kumara (Fakultas Farmasi), Shina Aulia Hassanah (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), dan Wafiiq Maaroja (Fakultas MIPA).

Team leader iGEM UGM, Yustika Sari menuturkan, ini merupakan tim pertama UGM dan prestasi yang diraih merupakan kerja keras dan proses yang panjang dari tim yang diinisiasi 2019. Didukung dosen pembimbing, fakultas, universitas, dan mitra.

"Harapannya, capaian ini dapat menginspirasi dan memberi semangat untuk tim-tim UGM selanjutnya," kata Yustika, Rabu (17/11).

Pembimbing utama Dr Tekti Yekti Asih Purwestri (Biologi). Lalu Matin Nuhamunada, Aries Bagus Sasongko, Lisna Hidayati, Ahmad Ardi (Fakultas Biologi), M Saifur Rohman, Widhi Dyah Sawitri, dan Prof Irfan Dwidya Prijambada (Fakultas Pertanian).

Kemudian, R Afif Pranaya Jati, Imam Bagus Nugroho (PAU Bioteknologi) dan Himawan Tri Bayu Murti Petrus dan Ir Agus Prasetya (Fakultas Teknik). Yekti menambahkan, ini menunjukkan semangat kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu yang ada di UGM.

Yang mana, merupakan kekuatan yang harus dikembangkan pada masa mendatang karena ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Ke depannya, Yekti berharap, capaian ini lebih menyemangati kolaborasi antar disiplin ilmu dan memanfaatkan keragaman ilmu. "Untuk mengembangan biologi sintetik membantu menjawab permasalahan bangsa," ujar Yekti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement