Rabu 24 Nov 2021 08:36 WIB

Bangun SRRL, Pemprov Jatim Gaet Bank Pembangunan Jerman

Konektivitas di wilayah Gerbangkertasusila dinilai telah menjadi kebutuhan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjajaki kerja sama dengan Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KfW) atau Bank Pembangunan Jerman untuk pembangunan jalur kereta api di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Jalur kereta api dirasanya penting untuk mempercepat konektivitas guna mendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan satelit Jawa Timur.

Khofifah menjelaskan, rencana pembangunan jalur kereta api Surabaya Regional Railways Lines (SRRL) di wilayah Gerbangkertasusila ini sejalan dengan mandat Perpres nomor 80 tahun 2019. Di mana, salah satu poin pentingnya yaitu membangun konektivitas transportasi publik di wilayah Gerbangkertosusila.

“Ini menjadi kebutuhan dari konektivitas di wilayah Gerbangkertasusila. Mengenai hal ini sudah pernah berdiskusi dengan beberapa menteri sampai dengan Bapak Presiden RI Jokowi. Apakah ada yang elevated, underground, atau menggunakan rel yang ada,” kata Khofifah di Surabaya, Rabu (24/11).

Khofifah menyebut, dari pemaparan yang disampaikan KwF, akan ada beberapa format pembangunan SRRL wilayah Gerbangkertosusila. Pertama jalur Stasiun Gubeng-Sidoarjo. Kedua jalur Stasiun Gubeng-Stasiun Kota-Stasiun Pasar Turi. Selanjutnya Lamongan-Gresik, dan Gubeng-Mojokerto. Sementara format pembiayaan yang disampaikan yaitu hibah dan pinjaman.

Adapun rencana total pembiayaan pembangunan SRRL fase 1 mencapai 337.977.800 dolar AS. Rincian terdiri dari total hibah sebesar 89.222.800 dolar AS dan pinjaman 248.755.000 dolar AS. 

“Nanti selanjutnya juga akan dilakukan komunikasi dengan Wali Kota Surabaya beserta jajaran terkait pembangunan ini. Setelah selesai semua, baru pihak KfW akan menyampaikan untuk mendapat persetujuan dari Bank Pembangunan Jerman, baik membantu lewat hibah maupun loan,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Green Infrastructure Initiative (GII) Portofolio Manager KfW Frankfurt Jerman Olaf Georke membenarkan rencana pembangunan proyek SRRL. Ia memastikan, transportasi yang dibangun tersebut nantinya ramah lingkungan dan ramah iklim. Apalagi, kata dia, Surabaya merupqkan salah satu kota terbersih.

“Bagi Jerman, Kota Surabaya dipandang sebagai kota yang sangat bersih dan hijau. Sejalan dengan pemerintah Indonesia dan Jerman dalam pembangunan hijau, maka pembangunan SRRL itu akan pro environment dan pro climate,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement