REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendukung implementasi program kota cerdas (smart city) yang sedang digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati, tentang smart city di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Jumat (26/11). Gibran menargetkan implementasi smart city bisa dicapai sepenuhnya sebelum gelaran forum G20 bidang digital tahun depan.
MoU tersebut mencakup pemanfaatan teknologi informasi dalam transaksi nontunai dan transaksi lainnya di antaranya transaksi nontunai di pasar tradisional, pajak daerah dan kegiatan ekonomi lainnya.
Gibran mengatakan, hampir semua fasilitas publik sudah terkoneksi dengan digital untuk mewujudkan smart city. Program digitalisasi juga untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Nanti ke depannya lebih kita galakkan lagi. Ini kita butuh waktu untuk edukasi dan sosialisasi. Sebelum G20 harusnya kita kejar semua," kata Gibran kepada wartawan seusai acara.
Dia menambahkan, Pemkot telah meluncurkan jaringan 5G beberapa waktu lalu untuk mendukung konektivitas ekosistem digital. Selain itu, nantinya semua bank akan digandeng untuk memberikan dukungan kepada Pemkot dalam mengembangkan digitalisasi terutama sektor ekonomi dan perpajakan.
"Jadi kalau smart city semuanya harus ada smart connection. Kan kita sudah meluncurkan 5G di tahun ini, nanti kita galakkan lagi. Nanti semua bank men-support kita," imbuhnya.
Dukungan BNI dalam percepatan digitalisasi di daerah salah satunya melalui fasilitas layanan jasa perbankan dan dukungan program Smart City. Penyediaan Layanan Perbankan antara lain dalam penerimaan pembayaran pajak hotel, restoran, dan retribusi daerah.
Adi Sulistyowati mengatakan, dalam mendukung konsep smart city, BNI berkomitmen memberikan solusi terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, serta meningkatkan kesejahteraan warga.
Percepatan digitalisasi di daerah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk percepatan dan perluasan implementasi elektronifikasi transaksi di pemerintah daerah dan untuk meningkatkan transparansi transaksi serta tata kelola, hingga mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah.
"Pada tahap awal, kerja sama ini akan diwujudkan melalui digitalisasi penerimaan daerah untuk mewujudkan penerimaan daerah yang lebih efektif, efisien dan transparan," jelasnya.
Perseroan menghadirkan program BNI Smart City dengan solusi end to end untuk memenuhi seluruh ekosistem di Kota Solo dan sekitarnya. BNI Smart City mencakup Smart Government untuk ekosistem Pemkot, Pemda, Smart Healthcare untuk ekosistem kesehatan, Smart Farming untuk ekosistem pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, Smart Education untuk ekosistem pendidikan, Smart UMKM untuk ekosistem UMKM, Smart Tourism untuk ekosistem pariwisata, serta Smart Industrial Estate untuk ekosistem kawasan industri dan berikat.
Menurutnya, program BNI Smart City tidak hanya terfokus pada pengembangan Ekosistem semata, tetapi juga turut mendukung program digitalisasi kabupaten/kota tujuan dengan bersinergi bersama BPD setempat.
Misalnya, solusi pembayaran/belanja daerah, solusi penerimaan daerah, serta BNI Market Place yang membantu pemerintah kota/kabupaten dalam mempromosikan pariwisata daerah dan produk-produk UMKM dan memasarkan secara daring. Selain itu, penyediaan uang elektronik (BNI Tapcash, LinkAja, dan QRIS) bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan transaksi nontunai.
BNI juga menyediakan berbagai solusi finansial bagi ASN yang memudahkan dalam tabungan, transaksi keuangan melalui mobile banking, fasilitas kredit tanpa agunan bagi ASN yang sudah ber-payroll di BNI, fasilitas kredit kepemilikan rumah, sampai dengan asuransi kesehatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
