Jumat 03 Dec 2021 14:07 WIB

Warga Sleman Diminta Waspadai Omicron

Varian baru Omicron ini belum ditemukan di Indonesia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga Sleman Diminta Waspadai Omicron (ilustrasi).
Foto: MgIT03
Warga Sleman Diminta Waspadai Omicron (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, meminta masyarakat tetap hati-hati menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Terlebih, belakangan beredar informasi kemunculan varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan, yakni Omicron.

Ia menilai, saat ini kita semua harus bersiap dan terus mencermati kemungkinan varian baru ini menyebar ke mana-mana. Kustini menuturkan, dari berbasis kajian yang dilakukan peneliti, varian B.1.1.529 atau Omicron ini bukan sekadar baru.

Tapi, ia mengingatkan, ini berpotensi menjadi masalah besar. Karenanya, Kustini meminta masyarakat Sleman untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Meskipun, varian baru Omicron ini belum ditemukan di Indonesia.

"Meskipun sudah level dua, kita minta kepada sedulur semua agar semuanya tetap menjaga protokol kesehatan. Tugas kita saat ini jangan sampai lengah, dan kita menghadapi Natal dan Tahun Baru semua harus siaga," kata Kustini, Jumat (3/12).

Kustini mengaku sudah memerintahkan Dinas Pariwisata untuk melakukan koordinasi lintas sektoral. Terutama, untuk mengawasi destinasi-destinasi wisata maupun tempat-tempat yang dimungkinkan terjadinya kerumunan saat libur Nataru nanti.

Meski begitu, Kustini menekankan, tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Sleman tetap dibuka ketika libur Nataru berlangsung. Ia turut mempersiapkan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan dari kasus Covid-19.

"Yang jelas jumlah orang itu akan menjadi perhatian kami, termasuk nanti penerapan ganjil-genap kendaraan selama libur Nataru," ujar Kustini.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah pula mengumumkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian. Karenanya, negara-negara di dunia mulai menerapkan kebijakan untuk mewaspadai.

Indonesia sendiri melakukan upaya-upaya pencegahan dengan menutup bandara dari WNA dari negara-negara yang sudah terdeteksi Omicron. Meski begitu, Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr Gunadi menilai, masyarakat tidak perlu khawatir berlebih.

"Masyarakat sebaiknya tetap waspada tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Apalagi, pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif, termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara di mana varian Omicron terdeteksi," kata Gunadi.

Ia mengingatkan, Covid-19 memang akan terus bermutasi dan memunculkan varian-varian baru dengan tingkat keganasan dan daya penularan berbeda satu sama lain. Namun, varian ini belum terbukti lebih menular dan berbahaya dari varian Delta.

Walaupun masih minim penelitian tentang varian ini, namun ia sepakat dengan rekomendasi dari WHO yang menyarankan agar varian baru ini patut diwaspadai. Menurut Gunadi, vaksin dan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci.

Dalam mencegah penularan tiap adanya varian-varian baru Covid-19, Gunadi tetap meyakini keduanya sebagai cara yang efektif untuk mencegah infeksi, termasuk varian Omicron. Apalagi, belum terbukti jika Omicron kebal terhadap vaksin.

"Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan vaksin tidak efektif untuk omicron. Perlu waktu untuk membuktikannya," ujar Gunadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement