Senin 06 Dec 2021 15:10 WIB

Pemkab Lumajang Jadikan Sekolah Lokasi Pengungsian Semeru

Posko Tanggap Darurat Semeru melaporkan 15 orang meninggal dan 27 warga hilang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana kawasan terdampak material guguran awan panas letusan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Suasana kawasan terdampak material guguran awan panas letusan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyiapkan sejumlah sekolah untuk menjadi lokasi pengungsian bagi warga terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Gunung aktif tersebut menyemburkan abu vulkanik pada Sabtu (4/12) sore WIB.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan dan memastikan sekolah-sekolah di Kecamatan Candipuro bisa menjadi tempat pengungsian," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat berada di kantor Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12).

Baca Juga

Menurut dia, tambahan lokasi pengungsian karena beberapa lokasi pengungsian yang sudah ada, seperti Balai Desa Penanggal mulai penuh oleh warga yang mengungsi. "Kami akan memastikan bagaimana ruang kelasnya cukup, toiletnya cukup, dengan distribusi logistik yang cukup di sekolah-sekolah yang dijadikan tempat pengungsian," tutur Thoriqul.

Dia menjelaskan, kebijakan tersebut diambil agar lokasi pengungsian tidak penuh sesak karena situasi pandemi Covid-19 belum berakhir. Sehingga protokol kesehatan juga diharapkan tetap dipatuhi oleh masyarakat. Cak Thoriq, sapaan akrabnya menyebut, Pemkab Lumajang fokus melakukan evakuasi masyarakat dan selanjutnya proses pemulihan masyarakat.

 

"Kami betul-betul berharap ada tindak lanjut untuk percepatan recovery, saya akan sesegera mungkin berkoordinasi dengan Perhutani apabila masyarakat yang ingin pindah karena banyak rumah yang hancur, tentunya setelah proses evakuasi selesai," katanya.

Berdasarkan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang pada Senin pukul 11.10 WIB, melaporkan 15 orang meninggal dunia dan 27 warga dinyatakan hilang. Posko juga menginformasikan sebaran penyintas di beberapa titik Kabupaten Lumajang.

Di Kecamatan Pronojiwo terdapat sembilan titik pos pengungsian yakni Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2.

Kemudian Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

Sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik pos pengungsian, antara lain Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), dan Kantor Camat Candipuro.

Untuk sebaran pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak 4 titik yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Pasirian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement