Senin 06 Dec 2021 15:21 WIB

Tim SAR Kembali Temukan Dua Jenazah Korban Erupsi Semeru

Kedua jenazah korban ditemukan di aliran sungai Kampung Renteng, Lumajang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga pukul 11.10 WIB hari ini  berjumlah 15 orang dan 27 orang masih dalam proses pencarian.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga pukul 11.10 WIB hari ini berjumlah 15 orang dan 27 orang masih dalam proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna mengungkapkan, pihaknya kembali menemukan dua jenazah yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Kedua jenazah korban ditemukan di aliran sungai Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada Senin (6/12) sekitar pukul 13.10 WIB. Kedua korban kata dia, berjenis kelamin laki-laki.

"Kedua korban dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi," ujarnya.

Baca Juga

Wayan mengatakan, dengan kembali ditemukannya dua jenazah korban, hari ini tum SAR gabungan telah menemukan lima jenazah korban erupsi Gunung Semeru. Empat korban di antaranya berjenis kelamin laki-laki, dan satu korban sisanya berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan tambahan lima jenazah tersebut, kata dia, hingga kini sudah ada 19 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru yang diketemukan. Dimana lima orang di antaranya meninggal di rumah sakit. Ia pun mengungkapkan kendala dalam proses evakuasi jenazah yang baru diketemukan. Yakni karena korban tertimbun material pasir bekas lahar dingin setinggi satu meter.

 

"Kondisi pasir masih agak panas, semakin dalam semakin terasa panas. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 15 orang, dan 27 di antaranya dinyatakan hilang. Namun demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.

Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang. Data yang dihimpun Posko Tanggap Darurat, warga terdampak erupsi Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa.

Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. Posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian. Pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik, dan Pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak 4 titik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement