Jumat 10 Dec 2021 16:41 WIB

Peringkat Nasional Simkatmawa 2021, UMY Masuk 10 Besar

Capaian prestasi ini berasal dari kerja sama banyak pihak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) semakin unggul dalam meningkatkan prestasi di tengah pandemi Covid-19. Terbaru, UMY masuk 10 besar peringkat nasional Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa) 2021.

Simkatmawa sendiri diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Selain itu, UMY peringkat satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam capaian prestasi kegiatan mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan AIK UMY, Faris Al-Fadhat mengatakan, saat ini UMY mengalami kenaikan peringkat nasional dari 14 besar menjadi 10 besar dan lebih unggul dari UI. Untuk mendapatkan capaian tersebut pasti tidak mudah.

Namun, keunggulan UMY prestasi mahasiswa UMY memang cukup berbobot, walau tidak paling banyak dibanding perguruan tinggi yang lain. Misal, tahun lalu UMY sukses meraih prestasi lomba film nasional, juara Peksiminas dan juara kontes robotika.

"Saya kira dibanding kampus-kampus yang lain UMY relatif cukup berbobot dalam tingkat kejuaraannya," kata Faris di Gedung AR Fakhruddin A UMY, Jumat (10/12).

Faris menekankan, capaian prestasi ini berasal dari kerja sama banyak pihak. Tahun lalu, UMY menargetkan masuk 10 besar, walaupun target yang sulit tapi ternyata bisa mencapai target tersebut. Kini, dipasang target tahun depan.

UMY, lanjut Faris, akan coba pertahankan peringkat 10 besar ini sambil melihat kemungkinan naik peringkat secara perlahan. Dosen Prodi Hubungan Internasional UMY ini mengingatkan, untuk mempertahankan peringkat, strateginya tidak berubah.

Tetap menggunakan strategi menghidupkan iklim kegiatan mahasiswa di luar kelas untuk mendorong prestasi mahasiswa. Selain itu, menghidupkan iklim kegiatan di luar kelas dan mendorong dosen-dosen untuk terlibat kegiatan kemahasiswaan.

Sebab, ia menambahkan, dosen-dosen memang harus pula terlibat aktif sebagai dosen pembimbing. Apalagi, tidak sedikit pula mahasiswa dan mahasiswi yang aktif, namun tanpa adanya bimbingan dari dosen pembimbing sulit berkembang.

"Contohnya prestasi-prestasi yang diraih selama ini selalu ada peranan dosen pembimbing di situ, seperti kontes robot, PKM, penulisan jurnal, hingga lomba film pendek," ujar Faris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement