Sabtu 11 Dec 2021 15:04 WIB

Komisi VIII Dorong Percepatan Relokasi Hunian Korban Semeru

Ketua Komisi VIII mengatakan, pengungsi sangat ingin direlokasi ke hunian lebih aman.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mendorong agar pemerintah segera mempercepat relokasi tempat tinggal para korban erupsi Gunung Semeru karena para pengungsi sangat ingin agar direlokasi ke hunian yang lebih aman. Foto: Gunung Semeru
Foto: Antara/Zabur Karuru
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mendorong agar pemerintah segera mempercepat relokasi tempat tinggal para korban erupsi Gunung Semeru karena para pengungsi sangat ingin agar direlokasi ke hunian yang lebih aman. Foto: Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mendorong agar pemerintah segera mempercepat relokasi tempat tinggal para korban erupsi Gunung Semeru. Sebab, para pengungsi sangat ingin agar direlokasi ke hunian yang lebih aman.

"Mereka trauma berat dan tidak sanggup lagi untuk kembali ke rumah mereka semula. Oleh karena itu harus disambut baik oleh pemerintah untuk segera membuatkan mereka hunian tetap," ujar Yandri lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12).

Baca Juga

Pemerintah diimbau untuk segera membuatkan hunian tetap untuk para korban erupsi Gunung Semeru. Hal tersebut jangan sampai ini ditunda-tunda lagi, karena ke depan justru bisa menimbulkan banyak kendala baru.

"Saya minta kepada pemerintah, terutama Perhutani agar dengan penuh kerelaan secepat mungkin menyerahkan lahannya untuk para korban, sementara BNPB dengan dana siap pakai Insya Allah bisa menanggung hunian tetap," ujar Yandri.

Berdasarkan laporan PVMBG hari ini, aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) masih didominasi gempa guguran dan gempa erupsi/letusan selama beberapa hari terakhir pada pekan ini. Pada hari ini pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat gempa guguran sebanyak tiga kali kejadian, amplitudo 2-3 mm dengan durasi 10-12,5 detik.

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan mewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyak material yang sudah terbentuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement