Rabu 15 Dec 2021 11:32 WIB

Hari Ini, Kota Salatiga Mulai Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Wali Kota berharap pemberian vaksi ini memberikan rasa aman dan nyaman menjalani PTM.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
 Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin Covid-19 kepada seorang siswa sekolah dasar selama perjalanan vaksinasi untuk anak-anak antara usia enam hingga 11 tahun (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin Covid-19 kepada seorang siswa sekolah dasar selama perjalanan vaksinasi untuk anak-anak antara usia enam hingga 11 tahun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga memastikan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dimulai, Rabu (15/12) hari ini. Vaksinasi untuk anak tersebut diharapkan semakin memberi perlindungan bagi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Wali Kota Salatiga, H Yuliyanto mengungkapkan, cakupan vaksinasi Covid-19 di daerahnya telah mencapai 130 persen. Dengan dimulainya vaksinasi Covid-19 untuk anak jsia 6 hingga 11 tahun bakal semakin memberikan rasa aman bagi anak yang telah melaksanakan PTM.

Pemerintah Kota Salatiga menjadwalkan vaksin untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dimulai pada 15 Desember 2021. Wali Kota Salatiga Yuliyanto berharap pemberian vaksin untuk anak ini semakin memberikan rasa aman dan nyaman saat pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Sebab secara imunitas, anak- anak kita juga sudah semakin terlindungi jika terpapar Covid-19," ungkapnya, saat dikonfirmasi di Salatiga, Jawa Tengah.

Pemkot Salatiga, lanjut Yuliyanto, terus berupaya semaksimal mungkin melindungi warganya dari risiko penularan Covid-19. Termasuk mendorong agar anak- anak yang berusia 6 hingga 11 tahun dapat segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Maka pemberian vaksinasi untuk anak ini juga menjadi bagian dari upaya melindungi anak-anak dari ancaman lonjakan kasus aktif Covid-19 gelombang ketiga di daerahnya. Termasuk perlindungan dari berbagai varian baru Covid-19.

Wali Kota juga terus mengingatkan, meski vaksinasi kini telah menyasar anak-anak usia 6 hingga 11 tahun, warga Kota Salatiga tetap tidak boleh mengabaikan atau meremehkan risiko penularan Covid-19 di masyarakat.

Bahkan kendati kasus aktif trennya terus melandai, disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan SOP pencegahan harus tetap diutamakan. Termasuk kesadaran untuk terus menjaga imunitas tubuh dengan vaksinasi. 

Khusus menyambut lonjakan mobilisasi warga pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, Wali Kota juga meminta Satgas Covid-19 sampai di tingkat RT/ RW terus melakukan antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan.

Yuliyanto ingin, pendataan masyarakat luar daerah yang datang di lingkungannya menjadi salah satu upaya penting dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Salatiga.

Sistem monitoring dan pengawasan ini menjadi penting guna memantau jika ada pendatang yang belum vaksin atau tidak memenuhi ketentuan aplikasi PeduliLindungi. "Maka pengawasan tersebut harus dioptimalkan oleh satgas secara berjenjang," kata Yuliyanto. 

Sedangkan terkait dengan peerkembangan kasus Covid-19 di wilayah Kota Salatiga, Wali Kota memastikan telah berangsur-angsur menurun. Sampai dengan Selasa (14/11) tercatat masih ada enam pasien yang menjalani isolasi dan perawatan.

Pasien dari klaster sekolah di Kota Salatiga yang sempat terungkap beberapa waktu lalu juga terus berkurang dan telah dinyatakan sembuh setelah mendapatkan treatment serta penanganan dari Dinkes Kota Salatiga.

"Semoga hasil penanganan yang positif ini terus berlanjut dan dalam waktu yang tidak lama lagi Kota Salatiga bisa nol kasus kembali," kata Yuliyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement