Kamis 16 Dec 2021 17:06 WIB

Selama 2021, PMI Banyumas Produksi 61.516 Kantong Darah

Saat ini kebutuhan darah masih bisa dipenuhi oleh PMI Banyumas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas menyimpan kantong darah pada kegiatan sosial donor darah.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Petugas menyimpan kantong darah pada kegiatan sosial donor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, selama 2021 hingga pertengahan Desember 2021, telah memproduksi 61.516 kantong darah. Kantong darah tersebut sebagian besar telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan darah di sejumlah rumah sakit yang ada di Banyumas dan sekitarnya.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Banyumas Dibyo Yuwono mengatakan kantong darah yang diproduksi PMI Banyumas berasal dari para donor sukarela. Para pendonor itu mendonorkan darahnya melalui mobil unit (MU) maupun yang datang mendonorkan darahnya di UDD PMI Banyumas yang ada di Sokaraja.

Menurut Dibyo, kebutuhan darah pada Desember ini meningkat. Apabila sebelumnya rata-rata kebutuhan darah 184 kantong per hari, saat ini kebutuhannya mencapai 210 kantong per hari.

''Saat ini kebutuhan darah masih bisa dipenuhi oleh PMI Banyumas. Stok yang ada per 15 Desember 2021 sebanyak 1.005 kantong dengan berbagai golongan darah,'' jelas Dibyo dalam acara Diseminasi Kepalangmerahan kepada wartawan dan pelaku kemanusiaan di aula UDD PMI Banyumas di Sokaraja, Kamis (16/12).

Tangguh Budi Prasetyo dari PMI Banyumas menambahkan, PMI Banyumas akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tidak hanya tentang donor darah, tetapi kegiatan kemanusiaan lainnya yang menjadi tupoksi PMI.

Menurut dia, di era modern saat ini masih banyak masyarakat atau publik yang belum mengetahui sepenuhnya peran PMI. Masih banyak masyarakat yang mengenal PMI hanya sebatas donor darah dan sumbangan bulan dana PMI.

Untuk itu, kata Tangguh, perlu adanya penyuluhan atau pemahaman terhadap masyarakat tentang kepalangmerahan di Kabupaten Banyumas dengan mengajak wartawan dan pelaku kemanusiaan untuk menyebarluaskan tentang kepalangmerahan kepada masyarakat. Diseminasi diikuti sekitar 30 orang wartawan dan pelaku kemanusiaan.

Menurut Tangguh banyak kegiatan kemanusiaan yang telah dilakukan PMI Banyumas. Seperti membantu kepada penderes kelapa yang mengalami kecelakaan kerja, yakni jatuh dari pohon kelapa saat menderes (menyadap nira).

Bantuan untuk korban bencana banjir, tanah longsor, korban kebakaran, sunatan massal, jamban sehat, bantuan kaca mata untuk anak SD, serta kursi roda.

''Seperti untuk bantuan kepada penderes yang jatuh dari pohon selama tahun ini (hingga pertengahan Desember 2021) sudah ada 122 penderes yang dibantu dengan nilai bantuan mencapai Rp 750 ribu,'' jelasnya.

Ia mengatakan apabila ada masyarakat yang memerlukan bantuan silakan lapor ke PMI. Asal memenuhi syarat dan ketentuan, PMI Banyumas akan membantu.

''Bahkan saat pandemi Covid-19, PMI Banyumas memberikan 1.500 paket obat mencegah Covid-19 bagi masyarakat yang positif Covid-19 tetapi menjalani isolasi mandiri di rumah,'' jelasnya.

Demikian juga untuk vaksinasi Covid-19, lanjut Tangguh, PMI Banyumas secara aktif menerjunkan tenaga kesehatannya ke sejumlah sekolah dan tempat wisata melaksanakan vaksinasi. ''Kalau ada warga masyarakat yang belum vaksinasi Covid-19, silakan menghubungi PMI Banyumas untuk bisa divaksin,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement