Sabtu 18 Dec 2021 16:19 WIB

Harga Telur Ayam di Kota Malang Mulai Membaik

Kenaikan harga ini diharapkan bisa menutupi kerugian peternak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pedagang menata telur ayam negeri di kios telur. Setiap kilogram harga telur bergerak di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu. Menurut pedagang harga akan kembali naik jelang akhir tahun nanti.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang menata telur ayam negeri di kios telur. Setiap kilogram harga telur bergerak di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu. Menurut pedagang harga akan kembali naik jelang akhir tahun nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga telur ayam di Kota Malang, Jawa Timur, sudah mulai membaik selama dua pekan terakhir. Situasi ini membuat peternak ayam setempat bisa merasa tenang.

Karyawan peternakan ayam petelur di Kota Malang, Dani Uluf mengatakan, harga telur ayam di level peternak sudah mencapai Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per kilogram (kg). Jumlah ini berbeda jauh dengan kondisi sebelumnya yang hanya berkisar Rp 13 ribu per kg. "Dan akhirnya kita bisa bernapas lega," kata Dani kepada wartawan di Kota Malang.

Dengan kenaikan harga telur ayam, peternak bisa mendapat pemasukan yang sedikit lebih baik. Pemasukan tersebut setidaknya bisa menutupi kerugian yang selama ini mereka tanggung saat harga telur anjlok. Apalagi tempatnya mengalami kerugian cukup banyak saat situasi tersebut terjadi.

Menurut Dani, harga telur ayam yang anjlok beberapa waktu lalu berlangsung sekitar lebih dari satu bulan. Sementara itu, kerugian yang dialami tempatnya bisa mencapai Rp 1 juta per hari. Sebab itu, kenaikan harga telur kali ini hanya bisa menutupi kerugian penjualan sebelumnya.

Pada kesempatan sama, Dani juga mengungkapkan, harga pakan untuk ayam masih mahal hingga kini. Saat ini harga jagung berkualitas sebagai pakan ayam berkisar Rp 5.500 per kg untuk yang utuh. Sementara  harga normalnya sekitar Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kg.

Dengan adanya kondisi tersebut, pihaknya harus mencari alternatif lain. Salah satunya dengan membeli jagung yang sedikit masih basah. Cara ini dipilih karena harganya jauh lebih murah daripada jagung kering.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement