Ahad 19 Dec 2021 17:54 WIB

Antisipasi Nataru dan Omicron, Ketersediaan Oksigen di DIY Cukup 

Penggunaan oksigen untuk penanganan Covid-19 tidak tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas menyemprot disinfektan sebelum mengisi ulang tabung oksigen secara gratis di Tim Aksi Kasih GRII, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas menyemprot disinfektan sebelum mengisi ulang tabung oksigen secara gratis di Tim Aksi Kasih GRII, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, ketersediaan oksigen masih mencukupi, terutama untuk penanganan Covid-19. Bahkan, oksigen juga dinilai masih mencukupi untuk antisipasi jika terjadi lonjakan kasus pascalibur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, serta antisipasi varian baru Omicron.

"Oksigen kita insya Allah cukup, mudah-mudahan tidak terjadi (penularan Omicron) walaupun di Jakarta sudah, tapi kan sifat dari ini sendiri kan memang betul cepat menular," kata Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie kepada wartawan, Sabtu (18/12).

Pembayun menuturkan, penggunaan oksigen untuk penanganan Covid-19 tidak tinggi. Hal ini mengingat kasus terkonfirmasi Covid-19 yang saat ini masih dinilai landai di DIY.

Bahkan, DIY juga sudah dapat memenuhi kebutuhan oksigennya sendiri dengan dibangunnya generator oksigen. Salah satunya generator oksigen yang dibangun di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG).

"Oksigen kita cukup, di setiap rumah sakit sudah tersedia oksigen konsentrator, mudah-mudahan kebutuhan oksigen kita tidak tinggi," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiagakan tempat isolasi terpadu (isoter) jika terjadi lonjakan kasus usai Nataru dan antisipasi Omicron. Isoter ini sudah diaktifkan, namun saat ini keterisiannya rendah.

"Kita berharap memang isoter (difungsikan), di kabupaten/kota tetap disiagakan (isoter) walaupun perintah Pak Gubernur kita juga harus menyiagakan untuk menghadapi ini (Nataru dan Omicron)," jelas Pembayun.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, pihaknya sudah melakukan antisipasi masuknya Omicron, mengingat varian ini sudah masuk ke Indonesia. Sultan menyebut, protokol kesehatan masih menjadi hal utama untuk menghindari penyebaran Covid-19, termasuk varian Omicron.

Pihaknya pun akan melakukan pengawasan dengan ketat terkait penerapan protokol kesehatan guna menghindari adanya penyebaran Omicron di DIY. Terutama pada saat libur Nataru 2022, yang mana mobilitas masyarakat dipastikan akan meningkat.

Bahkan, DIY juga diprediksi akan dibanjiri oleh pendatang maupun wisatawan yang datang dari luar daerah, sehingga pengawasan terhadap prokes akan lebih ditingkatkan.

"Hati-hati pada kerumunan-kerumunan yang ada, baik itu di mall, mungkin juga pertemuan-pertemuan dan sebagainya. Pertemuan di tempat yang (berpotensi) menimbulkan kerumunan betul-betul prokes itu dilakukan," kata Sultan.

Pihaknya juga mulai menyiapkan rumah sakit, oksigen hingga obat-obatan. "Saya sudah sampaikan ke kadinkes, mencoba menghitung (ketersediaan) oksigen kira-kira dari mana saja. Walaupun kita punya (bisa memproduksi oksigen sendiri), tapi (tetap perlu) ya antisipasi, kalau kebutuhan sudah besar diambil dari tempat lain, yang penting kita mempersiapkan dengan baik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement