Kamis 30 Dec 2021 15:58 WIB

62 Gapoktan di Kabupaten Semarang Terima Bantuan Alsintan

Biaya petani untuk mempersiapkan lahan pertaniannya akan dapat ditekan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha meneruskan bantuan 62 alsintan dari Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah dan bibit padi varietas unggul kepada perwakilan gabungan kelompok tani (gapoktan) secara simbolis, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (30/12).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha meneruskan bantuan 62 alsintan dari Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah dan bibit padi varietas unggul kepada perwakilan gabungan kelompok tani (gapoktan) secara simbolis, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sebanyak 62 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di sejumlah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menerima bantuan 62 unit alat mesin pertanian (alsintan) jenis multivator atau mesin pengolah tanah sekunder.

Selain untuk mendukung modernisasi alat pertanian, bantuan alsintan ini juga dimaksudkan untuk mendukung produktivitas pertanian serta mendorong efisiensi para petani di Kabupaten Semarang dalam menyiapkan lahan.

Bantuan alsintan jenis cultivator itu secara simbolis diserahkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Semarang, H Bambang Kusruyanto, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang dengan disaksikan para perwakilan petani.

Menurut Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha,  bantuan alsintan ini sangat bermanfaat bagi petani, khususnya dalam upaya meningkatkan produktivitas pertaniannya. “Terlebih untuk saat ini mencari tenaga untuk mencangkul juga sudah mulai sulit,” ungkapnya, Kamis (30/12).

Dengan adanya bantuan cultivator ini, juga akan mendorong modernisasi peralatan pertanian yang ada di daerahnya. Karena bantuan didistribusikan langsung kepada gapoktan agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh para anggota.

Tak hanya itu, bantuan alsintan ini juga sangat bermanfaat untuk meringankan tenaga para petani dalam rangka menyiapkan lahan untuk pertanian mereka. Sebab kalau masih menggunakan tenaga manual, biayanya akan mahal.

Namun dengan alat multivator ini biaya petani untuk mempersiapkan lahan pertaniannya akan dapat ditekan, dari pada menggunakan tenaga manual atau menyewa alat/mesin pembalik tanah.

Selain itu jika mencangkul secara manual lahan juga bisa dilakukan lebih cepat. “Dengan alat ini, paling tidak bisa menghemat (efisiensi) 40 persen biaya persiapan masa tanam para petani kita,” tegas Ngesti.

Ia juga berharap bantuan alsintan ini diharapkan bakal mendongkrak produktivitas pertanian di Kabupaten Semarang. Untuk itu, bupati berpesan bantuan alsintan bagi 62 gapoktan ini bisa dirawat dengan baik untuk kepentingan bersama.

“Yang penting jangan dijual, namun dirawat, dipelihara, dan dimanfaatkan bersama-sama oleh kepentingan para petani yang menjadi anggotanya,” tegas Ngesti Nugraha.

Pada kesempatan ini, juga diberikan bantuan bibit padi jenis varietas unggul, kepada dua gapoktan sebanyak satu ton bibit padi unggul tersebut diberikan untuk didistribusikan kepada gapoktan dalam membantu petani melakukan masa tanam.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Subur Kelurahan Karangjati Kabupaten Bergas, Marsono, bersyukur gapoktan yang dipimpinnya memperoleh bantuan alsintan jenis cultivator ini. Ia sepakat, bantuan alsintan ini akan mampu menekan pengeluaran petani dalam menyiapkan lahan guna menghadapi masa tanam.

Apabila memanfaatkan buruh mencangkul atau menyewa hand traktor, maka biaya yang dikeluarkan petani untuk menyiapkan lahan menjadi lebih mahal. Dengan adanya bantuan cultivator ini, biaya yang harus dikeluarkan petani untuk menyiapkan lahan bisa dipangkas. “Demikian pula dengan waktunya, juga jauh lebih efisien,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement