Senin 03 Jan 2022 08:21 WIB

Polda Jateng: Mobilitas Masyarakat Antardaerah Terkendali

Arus mudik tertinggi terjadi pada hari Jumat tanggal 24 Desember 2021.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah pengendara melintasi Jalan Tol Boyolali-Solo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (27/12/2021). Usai liburan Natal 2021, arus lalu lintas Jalan Tol Boyolali-Solo terpantau ramai lancar.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah pengendara melintasi Jalan Tol Boyolali-Solo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (27/12/2021). Usai liburan Natal 2021, arus lalu lintas Jalan Tol Boyolali-Solo terpantau ramai lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Adanya penghapusan cuti bersama bagi para ASN maupun karyawan instansi swasta disebut efektif dalam mengendalikan aktivitas mudik pada momentum Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Pun demikian dengan kesadaran masyarakat untuk mematuhi imbauan serta berbagai ketentuan pemerintah guna membatasi aktivitas maupun mobilitas antar daerah, pada momentum libur akhir tahun tersebut.

Setidaknya ini terungkap dari Hasil evaluasi pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2021 yang berakhir Ahad (2/1) kemarin, aktivitas mudik warga luar daerah yang dipantau di gerbang tol (GT) Kalikangkung, Semarang.

Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, berdasarkan data arus lalu lintas di GT Kalikangkung, arus mudik tertinggi terjadi pada hari Jumat tanggal 24 Desember 2021.

 

"Tercatat sebanyak 24.664 kendaraan bermotor (KBM) dari arah Jawa Barat/ Jakarta masuk menuju ke kota Semarang melalui GT Kalikangkung," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/1).

Sedangkan untuk arus balik tertinggi, tercatat pada hari Sabtu tanggal 1 Januari 2022. Sebanyak 22.166 KBM meninggalkan GT Kalikangkung menuju ke arah Jawa Barat atau Jakarta.

Menurut Iqbal, dibandingkan dengan data arus lalu lintas di GT Kalikangkung sebelum pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2021 mulai tanggal 20 -23 Desember 2021 rata- rata arus yang menuju ke Kota Semarang berkisar 17.000 - 23.000 KBM.

Sehingga aktivitas mudik pada masa libur Natal dan Tahun Batu akhir tahun kemarin hanya terjadi peningkatan sebanyak sekitar 1.700 KBM yang tercatat pada prediksi puncak arus mudik.

"Artinya, kegiatan masyarakat yang melaksanakan mudik tujuan kota Semarang dan sekitarnya terpantau minim, karena arus lalu lintas hanya naik sekitar 1.700 di puncak arus mudik," lanjut kabidhumas.

Iqbal menambahkan, salah satu keberhasilan dari Pemerintah dengan tidak diadakannya cuti bagi ASN maupun swasta efektif mengendalikan mobilitas masyarakat (mudik) antardaerah.

Juga Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, terkait risiko lonjakan kasus Covid-19 mengingat pandemi tersebut belum berakhir. "Sehingga  masyarakat banyak tetap tinggal di rumah dan membatasi mobilitasnya," kata Iqbal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement