Senin 03 Jan 2022 17:08 WIB

Nataru, 2,2 Juta Kendaraan dan 558.593 Orang Masuk Jateng

Pelaksanaan pelayanan libur Nataru secara resmi telah berakhir Ahad (2/1).

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang- Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang, Ahad (2/1). Kapolres Semarang menyampaikan, arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terpantau meningkat di ruas tol semarang- Solo di wilayah kabupaten Semarang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang- Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang, Ahad (2/1). Kapolres Semarang menyampaikan, arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terpantau meningkat di ruas tol semarang- Solo di wilayah kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah Posko Pelayanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) di Jawa Tengah menunjukkan, sebanyak 2,2 juta kendaraan bermotor masuk wilayah Jateng pada masa libur Nataru. Selain pergerakan kendaraan bermotor, posko juga mencatat 558.593 orang datang ke Jateng, dengan menggunakan berbagai moda transportasi umum di berbagai titik di wilayah setempat.

Hal ini terungkap dalam paparan Sektetaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno, pada evaluasi pelaksanaan pelayanan libur Nataru yang secara resmi telah berakhir Ahad (2/1). Ia menjelaskan, data pergerakan kendaraan maupun orang yang masuk ke wilayah Jateng itu masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pergerakan kendaraan dan orang yang keluar dari Jateng.

"Data posko Nataru mencatat, sebanyak 5,06 persen kendaraan masuk Jateng saat Nataru dan yang keluar Jateng mencapai 13,69 persen," jelas Sumarno di Semarang, Senin (3/1).

Sementara, lanjutnya, yang datang menggunakan transportasi umum ke Jateng sebanyak 49 persen, dan yang keluar dari Jateng mencapai 51 persen.

 

Terkait pengawasan di destinasi wisata, Sumarno menerangkan hampir semua destinasi wisata di daerahnya telah mematuhi ketentuan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan dan ketentuan jam operasional.

Selain itu, semua destinasi wisata juga tidak menggelar berbagai acara atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan banyak orang. Seperti pesta kembang api maupun pesta menyambut malam pergantian tahun.

"Kami juga mengapresiasi masyarakat yang telah peduli dan patuh terhadap langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 pada momentum Nataru beberapa waktu lalu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement