Rabu 05 Jan 2022 14:59 WIB

Mahasiswa UMM Juara Nasional Seni Pencak Silat 

Emosi dan gerakan harus selaras agar tidak terjadi salah gerak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UMM.
Foto: Dokumen.
Kampus UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswi Farmasi Fakultas Kesehatan (FIKES), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yulia Nastuti sukses meraih Juara 1 Nasional Pencak Silat kategori Seni Tunggal Tangan Kosong Dewasa, di kejuaraan Bandung Lautan Api Championship III. Ajang ini dilaksanakan secara luring di GOR Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor pada akhir Desember 2021.

Perempuan disapa Yulia menjelaskan, satu bulan sebelum perlombaan, ia telah melakukan persiapan dengan menghafalkan gerakan-gerakan jurus. Ia yang juga bergabung di Tapak Suci (TS) UMM berlatih bersama teman-teman lainnya dalam mempersiapkan penampilan matang untuk bersaing dalam perlombaan.

"Pendalaman emosi memiliki pengaruh besar dalam proses penghafalan jurus sehingga tidak terasa kaku," kata Yulia.

Menurut Yulia, emosi dan gerakan harus selaras agar tidak terjadi salah gerak. Apalagi ini adalah kompetisi seni yang menilai keindahan dan keteraturan gerak.

 

Pada lomba kategori seni, yang dinilai bukan hanya seberapa hafal dan sebagus apa gerakan yang ditampilkan. Mimik sajah dan pendalaman emosi di setiap gerakan juga menjadi poin penting. Jika hanya menghapal, akan membuat gerakan kaku dan tidak memahami arti setiap gerakan. 

Selama mempersiapkan lomba, Yulia mengaku sempat tidak diperbolehkan oleh orang tuanya untuk berangkat dan bersaing dalam kompetisi di Bandung itu. Perkuliahan yang padat juga membuatnya harus pintar-pintar mengatur waktu. "Sehingga kegiatan belajar dan latihan bisa berimbang dan tanpa hambatan," jelasnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Selasa (4/1).

Atlet TS Sabuk Kuning Melati empat ini kembali menceritakan bahwa ia telah mengikuti TS sejak Sekolah Dasar (SD). Dia sempat berhenti pada Sekolah Menengah Atas (SMA) lalu melanjutkan kembali saat kuliah. Menurutnya, TS mampu meredakan stres dan hiruk pikuk perkuliahan yang padat.

Mahasiswa asal Lamongan ini berharap nantinya ia bisa menjadi atlet pencak silat yang terampil. Dengan begitu, ia bisa memberikan kebanggan tersendiri bagi orang tuanya. Ia juga berharap Tapak Suci UMM memberikan lebih banyak pelatih agar bisa melahirkan atlet-atlet yang senantiasa mencetak prestasi. 

"Saya berharap bisa menjadi atlet sebenarnya dan mencetak kemenangan demi kemenangan di level nasional bahkan internasional. Hal ini juga menjadi bukti bahwa saya bisa menggapai apa yang saya cita-citakan," kata dia menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement