Kamis 06 Jan 2022 09:40 WIB

Pasien Omicron Surabaya Masih Isolasi di RS

Dinkes Surabaya menerapkan sistem pengawasan untuk mencegah penyebaran varian itu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina memastikan, hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Kota Pahlawan masih satu pasien. Kasus tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang keluar pada 2 Januari 2022.

Sedangkan satu pasien positif Covid-19 yang merupakan pengembangan dari pasien pertama Omicron, masih berstatus probabel Omicron. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF) yang keluar pada tanggal 4 Januari 2022.

"Pasien Omicron saat ini sedang menjalani isolasi di rumah sakit dengan kondisi baik dan bergejala ringan. Sedangkan kasus probabel Omicron, juga menjalani isolasi di rumah sakkt dan kondisinya baik dan tidak bergejala," kata Nanik, Kamis (5/1).

Setelah ditemukannya kasus Omicron di Kota Surabaya, Nanik memastikan, Dinkes melakukan tracing secara intensif dan massif serta konsisten dengan melibatkan sejumlah pihak. Mulai dari Puskesmas, rumah sakit, Satgas Covid-19 di wilayah, serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang memfasilitasi koordinasi dengan Kemenkes.

Selain itu, kata dia, Dinkes Surabaya juga menerapkan sejumlah sistem pengawasan untuk mencegah penyebaran kasus tersebut. Antara lain, membuat Surat Edaran kepada Direktur rumah sakit dan Puskesmas se-Kota Surabaya tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron. Lalu, upaya penemuan secara aktif kasus Covid-19 di instansi, kelurahan, kecamatan, pertokoan, mal, hingga sekolah.

"Kasus positif Covid-19 yang ditemukan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan mengirim sampel untuk diperiksa dengan metode SGTF dan WGS yang dikirim ke ITD Unair," kata dia.

Nanik mengaku, pihaknya juga rutin mencari kontak erat semua kasus konfirmasi Covid-19 di Surabaya. Setiap kontak erat tersebut, dilakukan pengambilan swab dan diperiksa dengan metode SGTF dan WGS. Untuk pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan diisolasi di tempat yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya.

"Untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat, maka dirujuk ke RS rujukan di Kota Surabaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement