Jumat 07 Jan 2022 11:06 WIB

2022, OJK Perluas Akses Pembiayaan UMKM Lewat Securities Crowdfunding 

Terdapat peningkatan sebanyak 75 persen dalam jumlah penyelenggara Equity/Securities.

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memperluas akses pembiayaan UMKM melalui platform Equity/Securities Crowdfunding pada tahun 2022 ini. Berdasarkan data yang dihimpun oleh OJK, terdapat peningkatan sebanyak 75 persen dalam jumlah penyelenggara Equity/Securities Crowdfunding. 

"Perkembangan Equity/Securities Crowdfunding yang pesat dinilai menjadi alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah dan murah bagi kalangan generasi muda dan UKM yang belum bankable untuk mengembangkan usaha," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam acara Pembukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2020, hanya ada empat penyelenggara dan pada tahun 2021 terdapat tujuh penyelenggara yaitu Santara, Bizhare, Crowddana, Landx, Fundex, Shafiq, dan Danasaham.

Tren investasi melalui platform Equity/Securities Crowdfunding juga meningkat sebanyak 319,56 persen di mana perbandingan jumlah pemodal pada platform Equity/Securities Crowdfunding pada tahun 2020 sebanyak 22.341 menjadi 93.733 pada tahun 2021. Peningkatan jumlah pemodal juga dibarengi dengan lahirnya lebih banyak penerbit yang listing bisnisnya melalui skema urun dana. 

Tercatat sebanyak 193 penerbit berhasil listing pada tujuh platform Equity/Securities Crowdfunding di tahun 2021 yang berarti terdapat peningkatan sebanyak hampir 50 persen dari tahun sebelumnya dan tentunya ini menambah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

Potensi Equity/Securities Crowdfunding semakin jelas melalui data total dana yang terhimpun sebanyak lebih dari dua kali lipat. Per 31 Desember 2021 total penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding sebanyak 412 miliar yang mana meningkat 115,48 persen dibandingkan tahun 2020 sebanyak 191,2 miliar.

Dengan dukungan OJK untuk memperluas dan mempercepat pelaku UMKM/UKM mendapatkan akses pasar modal melalui platform Securities Crowdfunding, harapannya pada tahun 2022 industri Securities Crowdfunding dapat terus berkembang pesat dan dapat menjangkau lebih banyak Dengan dukungan OJK untuk memperluas dan mempercepat pelaku UMKM/UKM melalui penyelenggara Santara, Bizhare, Crowddana, Landx, Fundex, Shafiq, Danasaham.

"Dengan terus bertambahnya penyelenggara, kami dari ALUDI akan terus mengawal, membantu regulator dalam menjaga industri ini dengan peluncuran buku panduan, pengembangan website ALUDI, dan sosialisasi dan edukasi secara terus menerus sehingga industri ini semakin banyak yang dapat meramaikan dan mengembangkan UMKM/UKM menjadi lebih maju," kata  Policy Director Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI), Calvim Jonathan, dalam siaran pers, Jumat (7/1).

Salah satu Platform Penyelenggara Securities Crowdfunding Bizhare, sendiri mengalami pertumbuhan total penyaluran pendanaan sebesar 21 kali lipat dari bulan Mei ke Juli 2021, di mana sektor ritel dan makanan/minuman (F&B) menjadi sektor favorit para pemodal.

"Pertumbuhan total investor kami meningkat hingga 570 persen dari bulan Agustus ke September hingga mencapai 115 ribu investor dari seluruh Indonesia, dengan total transaksi investasi sebesar 14.402 transaksi di akhir tahun 2021," ungkap Wakil Ketua Umum ALUDI sekaligus Founder & CEO Bizhare, Heinrich Vincent.

Hal senada juga disampaikan oleh Penyelenggara Securities Crowdfunding. Pada tahun 2022 ini Kevin selaku Founder & CEO Shafiq menargetkan pendanaan sebesar Rp 100 miliar. Agung selaku Wakil Sekretaris Jenderal ALUDI dan founder & CEO Fundex menyatakan fokus menargetkan pertumbuhan 20-40 untuk equity maupun invoice financing, hal yang senada juga disampaikan oleh Crowddana, Landx, Danasaham dan Santara akan terus menambah jumlah UMKM/UKM yang masuk dalam pasar modal

"Sehingga kami optimistis dari ALUDI dan para platform SCF optimis menyalurkan dana lebih dari 500 miliar rupiah sepanjang tahun 2022 ini , dengan total pendanaan mencapai 1 triliun rupiah. Dengan begitu, tentunya bisa semakin berkontribusi positif bagi para pelaku UMKM dan pemodal, sehingga dapat memajukan ekonomi Indonesia," ujar Calvim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement