Jumat 07 Jan 2022 16:19 WIB

Penanganan Dampak Longsor Kalisidi Bakal 'Dikeroyok'

Kapolres juga mengunjungi keluarga terdampak lain yang terpaksa mengungsi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA meninjau salah satu ruangan rumah warga yang terdampak longsor di wilayah Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupatrn Semarang, Jumat (7/1)
Foto: Humas Polres Semarang
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA meninjau salah satu ruangan rumah warga yang terdampak longsor di wilayah Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupatrn Semarang, Jumat (7/1)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Anggota Polres Semarang bakal membantu penataan ulang tebing yang longsor dan membahayakan rumah warga, di Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Untuk penataan ulang tebing yang longsor ini, Polres Semarang bakal menurunkan anggotanya ikut bergotong-royong bersama-sama dengan personil TNI, unsur relawan serta warga dusun setempat.

Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika mengatakan, telah melihat lokasi terdampak di lapangan sekaligus menyambangi warga pemilik rumah terdampak, menyusul terjadinya tebing longsor di Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi.

Salah satunya adalah menyambangi keluarga Hartoyo di lingkungan RT 03/ RW 03 Desa Kalisidi. Selain menyerahkan bantuan kebutuhan sehari-hari, kapolres juga melihat secara langsung dampak kerusakan.

"Hari ini kami cek langsung kondisi rumah pak Hartoyo, alhamdulillah tidak ada keluarga yang terluka," ungkapnya, di sela mengunjungi warga terdampak longsor di Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Jumat (7/1).

Untuk tebing yang longsor di belakang rumah Hartoyo yang ambrol akan ditata ulang dengan keja gotong-royong melibatkan anggota TNI, anggota Polres Semarang, relawan dan warga setempat.

Dalam kesempatan ini, kapolres juga mengunjungi keluarga Pamuji, warga terdampak lainnya yang saat ini terpaksa harus mengungsi akibat kondisi rumahnya cukup membahayakan untuk ditempati.

Kapolres mengakui, dampak kerusakan rumah warga di lingkungan RT 01/ RW 03 Desa Kalisidi ini relatif lebih parah jika dibandingkan dengan rumah Hartoyo yang berada di lingkungan RT 03/ RW 03.

Karena bagian lantai ruang keluarga dan salah satu ruang tidur amblas terbawa arus saat terjadi tanah longsor. Penyebabnya karena bangunan rumah tersebut berdiri di atas gorong-gorong saluran air.

Sehingga saat hujan turun dengan intensitas lebat saluran tersebut tidak mampu menampung debit air. Air yang meluap selanjutnya mengalir mengalir deras ke banunan Pamuji.

Akibatnya ada dua ruangan yang lantainya amblas terkikis derasnya air. "Karena kondisinya tidak memungkinkan ditempati, sementara keluarga Pamuji dievakuasi dan mengungsi ke rumah kerabat yang tidak jauh dari lokasi," jelasnya.

Untuk penanganan sementara, lanjut Yovan, di rumah Pamuji dilakukan dengan pembuatan talud darurat dengan cara gotong royong antara Bhabinkamtibmas beserta Bhabinsa dibantu warga dan relawan.

"Penanganan ini bersifat Sementara, agar jika hujan turun paling tidak akan mampu mengalihkan sebagian aliran air ke lokasi yang amblas," kata kapolres.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan lebat mengakibatkan tanah lonsor di beberapa titik di lingkungan Dsun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi. Masing- masing berada di lingkungan RT 01/ RW 03 serta RT 03/ RW 03.

Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tiga rumah warga ikut terdampak. “Ada tiga titik longsor, semuanya berada di lingkungan RW 03 Dusun Mrunten Wetan,” ungkap Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno Putro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement