Senin 10 Jan 2022 20:10 WIB

Sepekan Pelaksanaan PTM Penuh di Jateng Berjalan Lancar

Evaluasi disiplin protokol kesehatan di lingkungan sekolah harus terus dilakukan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah siswa berdoa saat mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD 1 Jepang, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Sejumlah siswa berdoa saat mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD 1 Jepang, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen (penuh) di berbagai daerah di Jawa Tengah telah berjalan sepekan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng memastikan, pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Kendati begitu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengingatkan agar kontrol dan evaluasi disiplin protokol kesehatan di lingkungan sekolah harus terus dilakukan guna menekan seminimal mungkin risiko penularan Covid-19.

“Sepekan ini, PTM penuh di sekolah dapat berjalan dengan baik, namun evaluasi dan kontrol harus terus dilakukan,” ungkapnya, usai menghadiri acara Penyerahan Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengarahan kepada Kepala SMA dan SLB, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Senin (10/1).

Menurut gubernur, dalam pelaksanaannya, banyak sekolah yang menggelar PTM penuh dengan menerapkan berbagai macam model, mulai yang full seratus persen, ada yang separuh-separuh dengan berbagai strateginya.

Namun begitu, ia menyarankan pelaksanaan PTM penuh tetap memperhatikan fasilitas yang dimiliki oleh sekolahnya. “Misalnya, kalau dalam satu ruang kelas letak duduk siswa masih bisa berjarak, maka PTM 100 persen boleh dilakukan,” jelasnya.

Sebaliknya, jika letak dan jarak antar bangku cukup pendek dan dipakai untuk dua orang peserta didik masih berbahaya. Lebih baik diatur sedemikian rupa atau dibuat dua sif kegiatan PTM dalam sehari.

Terkait dengan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan selama PTM, Ganjar mengaku cukup puas. Meski begitu gubernur juga minta pengawasan pelaksanaan protokol kesehatannya tetap diperketat.

Karena seringkali peserta didik saat bertemu denga temannya tanpa sadar masih harus buka masker. “Yang seperti ini saya minta satgas untuk patroli ke sekolah dan siapapun boleh mengingatkan dan siapa pun juga boleh diingatkan,” tambahnya.

Secara umum, lanjut Ganjar, sampai dengan hari ini tidak ada laporan penularan Covid-19 klaster sekolah yang menggelar PTM penuh. “Tetapi monitoring dan pengawasan tetap ditingkatkan,” tegasnya.

Seperti diketahui, PTM 100 persen sudah dimulai sejak Senin (3/1) lalu. Di Jateng, ada sebanyak 292 satuan pendidikan dari total 2.628 satuan pendidikan yang melaksanakan PTM 100 persen.

Jumlah siswa yang mengikuti PTM penuh tersebut mencapai  164.521 siswa atau 13,3 persen dari total seluruh siswa di Jateng yang jumlahnya mencapai sekitar 1,2 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement