Selasa 11 Jan 2022 09:03 WIB

Dinkes Semarang Pantau Pasien Covid-19 Usai Pulang dari Spanyol

Pasien sudah menjalani treatmen di tempat isolasi terpusat (isoter).

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang memantau ketat seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan riwayat perjalanan dari luar negeri. Langkah ini dilakukan guna mewaspadai masuknya varian baru Omicron di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam mengungkapkan, pasien yang bersangkutan sejak Senin (10/1) kemarin, sudah menjalani treatmen di tempat isolasi terpusat (isoter), rumah dinas Wali Kota Semarang.

Pasien yang bersangkutan, lanjutnya, sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari negara Spanyol. Setiba di Tanah Air sebenarnya telah lepas menjalani karantina selama 14 hari di Wisma Atlet Jakarta hingga dinyatakan negatif Covid-19.

Namun saat pulang ke Semarang, rupanya masih merasakan keluhan seperti pilek, hingga atas inisiatif sendiri pasien tersebut melakukan tes swab di Semarang dengan hasil kembali terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sehingga pasien yang bersangkutan langsung diangkut dibawa ke isoter rumah dinas wali kota untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ungkap Abdul Hakam, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/1).

Terkait hal ini, masih jelas Abdul Hakam, Dinkes terus memonitor perkembangan kesehatan pasien tersebut. Pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah guna mewaspadai varian baru Omicron.

Termasuk melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) kepada pasien yang bersangkutan dan berkoordinasi dengan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jateng yang memiliki peralatan tesnya.

Secara teori, Dinkes masih harus menunggu hasil pemeriksaan WGS tersebut dalam waktu dua sampai empat pekan ke depan, dari Labkesda Provinsi Jateng.

"Apapun hasil tes WGS dari pasien tersebut apakah memang varian baru Omicron atau tidak  yang pasti nanti disampaikan Dinkes kepada publik," tegas Abdul Hakam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement