Selasa 11 Jan 2022 19:35 WIB

Tingginya Mobilitas Warga Picu Kasus Baru Covid-19 di Semarang

Sebagian besar kasus didominasi pasien dengan rentang usia muda.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tingginya mobilitas masyarakat dinilai masih menjadi faktor penyebab munculnya kasus aktif baru Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, dari penambahan kasus aktif di wilayah Ibu Kota Provinsi Jateng ini jamak disumbang oleh warga yang banyak melakukan mobilitas.

"Dalam sepekan ini, memang terjadi penambahan kasus Covid-19 di wilayah Kota Semarang," ungkap Kepala Dinkes Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, kepada wartawan, Selasa (11/1).

Abdul Hakam mengatakan, dari penambahan kasus positif Covid-19  yang terjadi di Semarang, sebagian besar memang didominasi pasien dengan rentang usia muda, yakni antara 30 hingga 40 tahun.

Meskipun rata-rata semua pasien tersebut sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dua kali (lengkap), namun mobilitas mereka selama ini ternyata juga cukup tinggi.

"Kebetulan umumnya ber-KTP luar Kota Semarang yang setiap akhir pekan harus melakukan mobilitas pulang ke rumahnya dan berikutnya kembali lagi beraktivitas di Kota Semarang," jelasnya.

Dinkes, lanjut Abdul Hakam, juga menganalisa sebagian dari mereka merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bergejala, meski tingkat gejalanya cukup ringan.

"Selain itu, ada juga beberapa pasien di antaranya yang memang merupakan pasien Covid-19 yang tidak bergejala sama sekali, namun positif terinfeksi Covid-19," tambah dia.

Oleh karena itu, tegas Abdul Hakam, dalam melakukan treatmen kepada para pasien yang positif Covid-19 tersebut Dinkes tetap memedomani tata laksana penanganan yang semestinya.

"Termasuk juga tata laksana dalam rangka mewaspadai masuknya varian baru Omicron di wilayah Kota Semarang juga sudah dilakukan oleh Dinkes," ujar dia.

Sementara itu, data kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang, hingga Selasa pukul 11.00 WIB menunjukkan jumlah kasus yang ditangani sebanyak 12 pasien, dan lima di antaranya merupakan pasien dari luar Kota Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement