Rabu 12 Jan 2022 15:53 WIB

PTM Penuh Dimulai, Toko Buku di Sleman Masih Sepi

Hanya terlihat beberapa pelanggan dengan antrian kasir yang tidak lebih 2-3 orang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
 Aktivitas jual beli perlengkapan sekolah di toko alat tulis.
Aktivitas jual beli perlengkapan sekolah di toko alat tulis.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman, DIY, masih terus bersiap memperluas penerapan pembelajaran tatap muka. Namun, aktivitas jual beli terkait seperti alat-alat tulis pada awal 2022 tampak belum mengalami perubahan signifikan dari bulan-bulan lalu selama 2021.

Hal itu terlihat dari toko-toko buku atau alat tulis yang ada di Sleman. Toko Merah 2 di Jalan Kaliurang, misalnya, menjelang waktu makan siang hanya terlihat beberapa pelanggan dengan antrian kasir yang tidak pula lebih dari 2-3 orang saja.

Pelanggan yang masih sedikit terlihat pula dari Toko Prestasi di Jalan Palagan. Bahkan, sejak waktu makan siang sampai setelah waktu makan siang hanya tampak tiga pelanggan yang datang, dan memang untuk mencari buku tulis untuk anaknya.

"Ya ini mau dibeli saja dulu, kalau nanti sudah mulai masuk biar tidak perlu beli lagi, takut harga naik juga," kata Nunik, seorang ibu rumah tangga yang anaknya bersekolah di sekolah dasar negeri, kepada Republika, Rabu (12/1).

 

Pembeli cukup ramai terlihat di toko-toko alat tulis yang masuk kategori besar seperti Toko Merah di Jalan Affandi. Meski begitu, suasananya masih seperti bulan-bulan lalu dan belum cukup ramai jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, ada Gramedia di Jalan Jend Sudirman yang memang tampak sudah mulai ramai didatangi pelanggan. Namun, masih sedikit mencari alat tulis dan sebagian besar yang datang menuju buku-buku cerita atau alat-alat musik atau olahraga.

"Memang mau cari buku-buku anime sih, mumpung belum sibuk," kata Andika (20) yang sedang berada di satu rak buku melihat-lihat koleksi anime Jepang.

Kondisi serupa terlihat di toko-toko peralatan rumah tangga yang biasanya sudah dipenuhi orang tua yang anaknya indekos di Sleman. Padahal, awal tahun periode sebelumnya, toko-toko itu sudah ramai pelanggan walau ada pembatasan-pembatasan.

Salah satunya Toko Sahabat Rakyat yang ada di Jalan Monjali. Bahkan, sepanjang waktu makan siang hanya ada beberapa kendaraan roda tiga pelanggan yang tampak terparkir depan toko, dan setelah itu terlihat kosong pembeli untuk sementara.

Kondisi itu terlihat pula dari Toko Mirota Kampus di Jalan C Simanjuntak. Walau didatangi lebih banyak pelanggan, mereka yang datang beberapa waktu terakhir ini tidak membeli barang-barang untuk indekost anak, tapi ke alat rumah tangga umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement