Senin 17 Jan 2022 15:49 WIB

Dinkes Bantul Pastikan Stok Vaksinasi Penguat Aman

Masyarakat Bantul yang sudah tervaksin dosis dua yaitu sekitar 667 ribu.

Dinkes Bantul Pastikan Stok Vaksinasi Penguat Aman (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Dinkes Bantul Pastikan Stok Vaksinasi Penguat Aman (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok vaksin COVID-19 untuk dosis tiga atau penguat untuk warga daerah ini aman dan dapat mencukupi kebutuhan sasaran penerima vaksinasi.

"Stok vaksin akan disesuaikan, jadi kita tidak bisa bicara bahwa stok itu mencukupi sampai dengan 700 ribuan, tapi stok akan berjalan sesuai dengan pelaksanaan, tapi pada prinsipnya stok aman untuk 'booster'," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo usai peluncuran vaksinasi penguat di Bantul, Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Menurut dia, secara keseluruhan Bantul akan melakukan vaksinasi dosis tiga sebagai penguat kekebalan imunitas ini sesuai dengan data masyarakat Bantul yang sudah tervaksin dosis dua yaitu sebanyak sekitar 667 ribu lebih, dan dimungkinkan bisa bertambah.

Dia mengatakan, vaksin COVID-19 penguat yang disuntikkan kepada masyarakat umum mulai hari ini adalah dengan setengah dosis, dan diperuntukkan bagi warga yang sudah enam bulan telah menerima vaksinasi dosis dua.

"Jadi aman, sesuai aturan regulasi dari Kemenkes bahwa hari ini kita melakukan vaksinasi untuk mereka yang primernya dengan Sinovac dosis satu dan dua, jadi nanti akan kita lakukan booster dengan Pfizer atau AstraZeneca, dan itu cukup untuk sasaran yang ada," katanya.

Agus mengatakan, bahwa capaian vaksinasi COVID-19 di Bantul hingga data terakhir sudah mencapai sebanyak 86,25 persen untuk dosis satu dan 74,19 persen untuk dosis dua, dengan catatan bahwa denominator atau sasaran penerima vaksin sudah dimasukkan anak-anak.

Sedangkan untuk capaian vaksinasi anak usia enam sampai 11 tahun, lanjut dia, di Bantul sudah mencapai sebanyak 94,85 persen, dengan seluruh institusi sekolah dasar (SD), dan madrasah ibtidaiyah (MI) dan sederajat itu sudah tervaksin 100 persen. "Yang kemarin belum berkesempatan untuk divaksin karena tidak masuk, karena kesehatannya atau tidak lolos skrining, dan di luar sekolah, nanti akan diteruskan oleh teman-teman dari puskesmas," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement