Senin 17 Jan 2022 20:42 WIB

Dompet Antimaling dari Pelepah Pisang, Ada Sistem Pengamannya

Teknologi yang digunakan didesain dengan modul bluetooth yang disebut sensor jarak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Inovasi dompet antimaling kreasi mahasiswa UNY.
Foto: Dokumen
Inovasi dompet antimaling kreasi mahasiswa UNY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tindak kejahatan bisa dicegah salah satunya menghindari memakai dompet yang mencolok. Sebab, tidak sedikit pencurian, pencopetan, dan perampokan yang menjadikan dompet sebagai sasaran dengan memanfaatkan kelengahan pemiliknya.

Untuk itu, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat dompet yang dilengkapi sistem pengaman. Yang mana, akan memberikan informasi kepada pemilik bila dompet tersebut terpisah lebih dari 10 meter dari pemilik.

Ada Asni Muslimah dari Pendidikan Teknik Busana, Annisa Nurfatimah Febrianti Pendidikan Akuntansi, Annisa Alimah Ufairoh Pendidikan Fisika, Latifah Nur Khasanah Pendidikan Kimia, dan Atiqotul Maula Al Farihah Pendidikan Sosiologi.

Uniknya, dompet terbuat dari serat pelepah pisang yang diberi motif huruf Jawa. Asni mengatakan, mereka membuat dompet karena pengguna dari alat penyimpan ini sangat tinggi. Pelepah pisah karena selama ini cuma jadi limbah dan mengotori.

Selain itu, untuk meningkatkan minat masyarakat mereka membuat dompet dengan corak huruf aksara Jawa untuk memperkenalkan budaya bangsa. Sekaligus, untuk meningkatkan pengetahuan akan aksara Jawa kepada masyarakat lebih luas lagi. "Apalagi, aksara Jawa semakin lama eksistensinya semakin pudar," kata Asni, Senin (17/1).

Asni menerangkan, selain motif aksara Jawa, mereka turut menambahkan motif sains untuk menarik perhatian saintis dan memberi edukasi masyarakat. Teknologi yang digunakan didesain dengan modul bluetooth yang bisa disebut sensor jarak.

"Kami pilih nama dompet pintar atau disingkat Dompi agar akrab di telinga masyarakat," ujarnya.

Produk dibuat sebagai usaha pelestarian dan mengangkat budaya lokal. Bahan yang diperlukan module bluetooth HC-05, Arduino UNO, PCB, kabel penghubung, buzzer, kapasitor, resistor, baterai lithium, timah solder, pin charger, dan push button.

Sedangkan, alat yang dibutuhkan yakni solder, software IDEA, aplikasi Arduino, dan Bluetooth Simple. Bahan dirangkai ke PCB, atur kode pemrograman aplikasi IDEA, kemudian dibungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat lebih rapi.

Sensor yang ada di dompet akan menginformasikan bila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemilik dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan melalui gawai.

Pembuatan dompet menggunakan pelepah pisang melalui beberapa tahap. Batang pisang yang sudah ditebang kemudian direbahkan, lalu dipotong satu atau dua meter sesuai selera, tapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalu pendek. "Untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan sebagai stok di gudang," ujar Asni.

Setelah pelepah pisang kering disetrika agar halus, rata, rapi, dan disimpan dengan digulung, ditumpuk, atau digantung. Batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai butuh satu pekan sampai pelepah kering.

Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Simpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebong tidak berjamur.

Pelepah pisang ditenun memakai alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin bergantian terus sampai menjadi helaian kain. Pembuatan dompet diawali pola, potong bahan sesuai pola, dan diberi bordir aksara Jawa.

Selanjutnya, pemasangan sensor dan penjahitan dompet Dompi. Karya ini sudah berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement