REPUBLIKA.CO.ID,LUMAJANG -- Pemkab Sleman memberikan sejumlah bantuan bagi korban bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Bantuan diserahkan langsung Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dan diterima oleh Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Kustini mengatakan, bantuan yang diberikan berupa donasi total Rp 899.664.505. Dari jumlah tersebut, lebih dari Rp 523 juta telah disalurkan terlebih dulu. Adapun sisanya Rp 374 juta lebih diserahkan secara langsung ke Bupati Lumajang.
Selain uang tunai, Kustini menerangkan, Pemkab Sleman turut memberikan berbagai barang yang biasanya diperlukan korban-korban bencana. Antara lain sembako, pakaian, alat ibadah, alat kebersihan, perlengkapan bayi dan lain-lain.
"Kedatangan kami beserta rombongan ini untuk menyampaikan bantuan sebagai tondho tresno dari masyarakat Sleman kepada saudaranya di Lumajang, yang beberapa waktu yang lalu ditimpa bencana erupsi Gunung Semeru," kata Kustini, Selasa (18/1).
Ia menerangkan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Sleman yang dikumpulkan dari berbagai elemen. Korpri, Lazismu, Laziznu, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Baznas dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sleman.
Kemudian, Palang Merah Indonesia (PMI), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP), BPBD dan Dinas Sosial Sleman. Kustini berharap, sedikit bantuan yang disampaikan dari masyarakat Kabupaten Sleman ini bisa meringankan beban masyarakat Lumajang.
"Kami berharap bantuan kami yang tidak seberapa ini meringankan beban saudara-saudara kami, warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru," ujar Kustini melalui rilis yang diterima Republika.
Rombongan Bupati Sleman sempat pula meninjau lokasi bencana erupsi yang ada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Dilanjut penyerahan bantuan langsung ke pengungsi di barak pengungsian di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyampaikan terima kasih sekaligus mengaku terharu dengan bantuan yang diberikan Pemkab Sleman. Terlebih, saat ini Pemkab Sleman sendiri masih terus menghadapi status siaga dari Gunung Merapi.
"Saya terharu karena Sleman sendiri sedang siaga Merapi, tapi masih sempat menjenguk kami di Lumajang," kata Indah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
